Hama WBC Belum Terkendali Petani di Air Satan Belum Berani Tanam Padi
Uji Coba pompa air bantuan Kementan RI.-foto : dokumen Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Muis Rawas -
Dengan adanya program pompanisasi menjadi harapan baru bagi petani padi sawah yang selama ini beralih tanam jagung.
BACA JUGA:Harga Kakao Dunia Melambung Petani Kakao Musi Rawas Tersenyum Lebar
Apalagi sekarang program Pemerintah tidak berhenti menanam. Dulunya dalam satu tahun 2 kali musim tanam sekarang bisa 3 kali.
"Semoga program ini berhasil," harapnya.
Dengan adanya bantuan pompa dapat membantu petani kekurangan air.
"Jika anggota kelompok membutuhkan pompa untuk mengairi sawah kita kita berikan pinjam pompa. Karena tujuan Poktan membantu anggota," jelasnya.
lebih lanjut Sudarman modal yang dibutuhkan dalam 1 hektar mulai dari mengolah lahan, bibit, pupuk hingga biaya panen dibutuhkan dana Rp 8 juta.
BACA JUGA:Petani Padi Sawah Desa Air Lesing Dianjurkan Menggunakan Pestisida Biologi
Sedangkan kalau tanam jagung dengan luas lahan yang sama 1 hektar dana yang dibutuhkan Rp 3 juta.
"Walaupun modal tanam padi lebih besar namun hasilnya lebih menjanjikan dibandingkan tanam jagung modal kecil tapi hasil minim bahkan terkadang rugi. Apa lagi dengan kondisi harga jagung murah saat ini," katanya lagi.
Program pompanisasi untuk Poktan Mekar Tani 2 nantinya akan mengambil air dari Sungai Lecah dan Sungai Tekum.
"Ada dua sumber air Sungai Lecah dan Sungai Tekum," sebutnya.
Diketahui ada 3 Poktan di Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas sudah mendapatkan bantuan pompa dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI).
BACA JUGA:Suranto Petani Dusun 7 Tribinabali Berharap Bisa Menanam Padi Kembali
Adapun Poktan yang telah mendapatkan bantuan dari program popanisasi sawah tadah hujan yakni Poktan Muda Karya dan Karya Maju keduanya berlokasi di Desa Suro, serta Poktan Mekar Tani 2 Desa Air Satan. (*)