Eksistensi Taman Olahraga Silampari (TOS) sebagai Ruang Ketiga Publik
Dr. Susyanto Tunut, MM-foto : dokumen pribadi-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UMKM didominasi oleh generasi milenial sebanyak 75 orang (63 persen). Pelaku UMKM yang termasuk dalam generasi Z sebanyak 18 orang (15 persen). Keberadaan Generasi Milenial dan Generasi Z dalam kegiatan UMKM merupakan potensi untuk mencetak masyarakat yang bermental entrepreneur. Menurut Yudhistira (2023) menyebutkan bahwa rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah, yakni hanya 3,47 persen dari total penduduk. Negara Singapura mencapai 8,76 persen, Malaysia dan Thailand masing-masing sudah di atas 4,5 persen. Demikian juga negara maju rata-rata sudah 10-12 persen. Keberadaan generasi milenial dan generasi z dalam UMKM akan mendorong peningkatan rasio kewirausahaan di Indonesia, khususnya di Kota Lubuklinggau.
BACA JUGA:Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Hadiri Sosialiasi Layanan Perseroan Perorangan UMKM
Selain usia, karakteristik demografi UMKM dapat dilihat juga dari tingkat pendidikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UMKM di TOS didominasi oleh masyarakat berpendidikan SMA sebanyak 94 orang (79 persen). Penelitian Nainggolan (2016) dan Hasanah dkk (2020) menemukan bahwa tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan usaha.
Sebaliknya, penggunaan modal dan teknologi memiliki pengaruh yang signifikan. Terkait dengan fenomena ini, pemerintah dapat mengarahkan kebijakan pengembangan dan peningkatan kapasitas kewirausahaan bagi gerasi milenial dan generasi z melalui insentif dalam hal akses terhadap permodalan dan teknologi.
Gambar 4.20. Trend Jumlah UMKM Yang Beroperasi di TOS Menurut Waktu
Mengikuti hukum permintaan dan penawaran, peningkatan jumlah UMKM tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya peningkatan aktivitas di TOS, yang diiringi dengan naiknya daya beli masyarakat. Naiknnya daya beli masyarakat seiringi dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi di Kota Lubuklinggau. Gambar 4.21. menunjukkan perkembangan PDRB Kota Lubuklinggau selama 2010-2022 (BPS Kota Lubuklinggau, 2023).
BACA JUGA:UMKM Binaan PLN Siap Go Global! Bussiness Matching Hadirkan Pembeli dari India
Kontribusi TOS dalam penyerapan tenaga kerja secara kumulatif sebanyak 169 orang. Penyerapan tenaga kerja didominasi oleh oleh UMKM dengan tenaga kerja 1 (satu) orang sebanyak 80 (67,3 persen) dan tenaga kerja 2 (dua) orang sebanyak 32 (27 persen). Selebihnya UMKM mempekerjakan 3 (tiga) orang sebanyak 5 (4 persen dan lima orang atau lebih sebanyak 2 (dua) atau sebesar 1,7 persen.
Perlu dilakukan percermatan lebih lanjut terkait kecenderungan bertambahnya jumlah pedagang di TOS yang cukup pesat dalam masa satu tahun terakhir. Apakah bertambahnya jumlah pedagang/UMKM tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya pengunjung akibat membaiknya kondisi perekonomian masyarakat, ataukah justru karena susahnya mendapatkan lapangan kerja.
Gambar 4.21. Perkembangan PDRB Kota Lubuklinggau 2018-2022
b. Peran TOS Sebagai Media Promosi Produk UMKM
Penelitian ini menunjukkan prilaku penggunaan media sosial oleh UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan kepemilikan akun media sosial. Media sosial Facebook (FB), Instagram (IG), Whatsaap (WA) merupakan media sosial yang popular digunakan. Penggunanya sebanyak 21 sampai 24 persen dari UMKM. UMKM kategori ini ada yang memiliki lebih dari satu jenis akun media sosial. Diantaranya memiliki FB, IG dan WA, atau IG dan WA, atau FB dan WA. Meskipun demikian masih terdapat 77 (64,7 persen) yang tidak memiliki akun media sosial. Hal ini tidak berbanding lurus dengan karakteristik generasi milenial dan generasi z yang mendominasi UMKM.
Menurut Dimock (2019) siapapun yang lahir antara 1981 dan 1996 (usia 23 sampai 38 pada 2019) disebut sebagai Millenial, dan siapapun yang lahir dari tahun 1997 dan sesudahnya adalah bagian generasi baru (Generasi Z). Generasi millenial memiliki cenderung lebih optimis dan high achievers, mereka memiliki keyakinan bahwa mereka berpotensi menjadi hebat. Dalam bekerja mereka menyukai kelompok atau tim kerja, namun di sisi lain mereka merupakan generasi yang dinilai individualis. Mereka bertumbuh di era informasi digital dimana merupakan generasi pertama yang menikmati mudahnya mendapatkan segala jenis informasi tanpa perlu bertanya pada orang lain.
BACA JUGA:BPJPH Provinsi Sumsel Gelar Akselerasi Sinergi WHO 2024 Bagi Pelaku UMKM Kota Lubuklinggau
Bruce Tulgan (2013) menyebutkan bahwa Generasi Z memiliki 5 karakteristik utama. Pertama, media sosial adalah gambaran tentang masa depan generasi ini. Gen Z merupakan generasi yang tidak pernah mengenal dunia yang benar-benar terasing dari keberadaan orang lain. Media sosial menegaskan bahwa seseorang tidak dapat berbicara dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.