Demi Pemenuhan HAM, Lapas Lubuklinggau Tandatangani MOU dengan SLBN Lubuklinggau

KERJASAMA : Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau Hamdi Hasibuan saat tandatangani MOU bersama Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lubuklinggau, Teti Eriani dalam rangka pemenuhan pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM), Rabu 31 Juli 2024.-Foto: Dokumen Lapas Kelas IIA Lubuklinggau-

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Guna mempermudah pelatihan bahasa isyarat bagi petugas Lapas Lubuklinggau dalam bertugas,  Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)  Kelas IIA Lubuklinggau menggandeng Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lubuklinggau.

Hal ini dilakukan  dalam rangka pemenuhan pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM).

Penandatanganan MoU dilakukan Rabu 31 Juli 2024 di aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)  Kelas IIA Lubuklinggau  dibuktikan dengan perjanjian Nota Kesepakatan (MOU) antara Lapas Lubuklinggau dan SLB Negeri Lubuklinggau, ditandatangani langsung oleh Hamdi Hasibuan selaku Kalapas Lubuklinggau dan Teti Eriani selaku Kepala SLB Negeri Lubuklinggau.

Seluruh petugas Lapas Lubuklinggau dengan semangat menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.

BACA JUGA:Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau Hadiri Pisah Sambut Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel

BACA JUGA:30 Petugas Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Dites Psikologi

Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Rabu 31 Juli 2024 Kalapas Lubuklinggau Hamdi Hasibuan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pelayanan Publik berbasis HAM sudah digalakkan di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pelayanan Publik Berbasis HAM.

“Pelayanan Publik berbasis HAM sudah dilaksanakan di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 25 Tahun 2023 tentang Pelayanan Publik Berbasis HAM, maka dari itu kami berkomitmen untuk dapat mewujudkannya di Lapas Lubuklinggau ini,” kata Kalapas .

Maka dari itu, pihaknya berterimakasih kepada SLB Negeri Lubuklinggau telah berkenan hadir dan mau melakukan kerjasama dengan Lapas Lubuklinggau terkait hal ini.

Ia berharap dengan adanya Mou dan Pelatihan Bahasa Isyarat  menjadikan Lapas Lubuklinggau menjadi Lapas yang selalu melayani warga binaan dan pelayanan publik berbasis HAM.

BACA JUGA:Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Raih Penghargaan dari Kemenkumham Sumsel

BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Ikut Pendidikan Kesetaraan Gratis

Sementara   Kepala  SLB Negeri Lubuklinggau, Teti Eriani juga menyampaikan bentuk dukungannya dan apresiasinya kepada Lapas Lubuklinggau yang sangat memperhatikan hak-hak mereka yang memiliki kebutuhan khusus dan butuh perhatian lebih. 

Jadi harus menggunakan bahasa isyarat yang digunakan oleh orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran atau tuli untuk berkomunikasi dengan menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan