Jika Masih Terbelenggu Narkoba dan Judi Online Artinya Belum Merdeka
Ustadz Raji Ibnu Latif, M.Pd.I-Foto : Dokumen-Linggau Pos.
Sehingga yang namanya kemerdekaan itu adalah seorang muslim dapat menjalankan dengan bebas apa yang diimani dan dijalani dalam agamanya.
Seorang muslim juga harus memahami batas-batas syariat yang sudah ditentukan, batas dalam mencari nafkah, mengkonsumsi sesuatu, dan merdeka.
BACA JUGA:Intip Antusiasnya Pegawai dan Warga Binaan Lapas Kelas IIA Lubuk Linggau Sambut Kemerdekaan RI ke-79
Ustadz Raji menjelaskan, dalam mengisi kemerdekaan itu idealnya seorang muslim memaknainya dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, memuliakan dirinya dengan nilai ketakwaan.
Karena orang yang paling mulia itu bukan namanya terkenal, hartanya banyak, jabatan tinggi atau pendidikanya tinggi. Namun, seorang muslim yang merdeka dan mulia adalah muslim yang bertakwa disisi Allah SWT.
"Kemudian, seorang muslim dalam mengisi kemerdekaan ini harus berpartisipasi aktif dalam menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran sekecil apapun, misal ketika diajak bergotong royong kita aktif berkumpul bersosial bersama masyarakat," ucapnya.
Namun, ketika diajak mencegah kemungkaran yang ada di sekitar kita juga harus mencegah kemungkaran itu, inilah yang disebut perbuatan amar makruf nahi mungkar.
Jika ini bisa dilakukan kita baru benar-benar dibilang merdeka.
"Sehingga yang namanya perjudian baik online dan offline, seks bebas, narkoba itu menjadi musuh bersama, karena jika kita masih terbelenggu hal-hal demikian berarti kita belum memerdekakan diri kita dari hal-hal tersebut," tandasnya.