Kiat Memilih Sekolah Menurut Dosen UNPARI Dr Rusmana Dewi
Dr Rusmana Dewi – Pengamat Pendidikan & Dosen UNPARI-FOTO : DOKUMEN LINGGAU POS-
Maka apabila orang tua siap, tidak ada salahnya orang tua menitipkan anak pada sekolah yang dianggap bonafide seseuai dengan harapannya.
Selanjutnya, pertimbangan apa yang harus dilakukan oleh orang tua dalam memilih sekolah?
Pertama, lihat visi misi sekolah tersebut. Apakah secara global visi misi terukur dan realistis sesuai dengan harapan orang tua? Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek nilai (value) yang ditonjolkan sekolah, antara lain nilai keagamaan, akademis, karakter, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian.
Kedua, lihat SDM-nya. Apakah sekolah tersebut dikelolah oleh orang-orang yang berlatarbelakang pendidikan?
Selanjutnya lihat program dan kurikulumnya. Adakah nilai lebih dibandingkan dengan sekolah-sekolah tertentu. Apa yang paling menonjol? Apakah cocok dengan harapan Anda sebagai orang tua? Ingin anaknya pandai berbahasa asingkah? Disiplin, memiliki akhlak yang bagus, beretika, dewasa, cerdas, religi, atau sekolah merilis konsep integrasi pengetahuan dengan moral dan etika?
BACA JUGA:Simak Keunggulan SMP Hubbul Aitam Lubuklinggau
Selanjutnya orang tua dapat menjadikan program dan kurikulum sekolah sebagai bahan pertimbangan juga. Atau ada sekolah yang menjanjikan dua-duanya, siswa paham keilmuan secara umum, namun memiliki pengetahuan religi. Semuanya adalah pilihan.
Hal yang perlu dicermati selanjutnya adalah bagaimana track record sekolah tersebut? Apa yang pernah diraih, prestasi apa, di bidang apa saja? Bagaimana tingkat kedisiplinannya? Apakah sekolahnya memiliki ekskul yang dapat menunjang pengetahuan anak di luar pembelajaran? Apakah sekolah ikut serta menyukseskan program gerakan literasi, dan lain sebagainya.
Di dalam proses pendidikan, orang tua tidak diperkenankan memaksakan kehendak. Hal ini agar ketika anak sekolah tidak merasa tertekan.
Maka orang tua wajib melibatkan anak untuk memilih sekolah. Kondisikan agar proses mencari sekolah tidak menjadi beban berat bagi si anak, melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan.
BACA JUGA:SD Terpadu Uswatun Hasanah Lubuklinggau Kombinasikan Kurikulum Pengetahuan dan Kepondokan
Lalu bagaimana jika ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orang tua kurang sesuai? Atau lintas zonasi? Di sinilah diskusi antara anak dan orangtua diperlukan.
Dan hal yang tak kalah penting adalah pilihlah sekolah yang mengedepankan idealisme daripada bisnis semata. Baiknya orangtua tidak lagi terjebak pada istilah-istilah sekolah favorit, unggulan, plus, akselerasi, standar internasional dan label-label “wah” lainnya.
Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali, menemukan, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi atau kecerdasan majemuk peserta didiknya, tidak hanya pada aspek kognitif saja atau academic minded.
Selajutnya pertimbangkan pula jarak dari rumah ke sekolah. Jangan sampai energi anak menjadi terbuang di jalan.