Yayasan Jantung Indonesia Kota Lubuklinggau Sukses Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Bagi Mahasiswa UNPARI

Ketua Yayasan Jantung Indonesia Kota Lubuklinggau Hj Yetti Oktarina Prana saat membuka Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Bagi Mahasiswa UNPARI di Lantai 2 Aula Handayani, Rabu 13 Desember 2023. -FOTO : SULIS/ LINGGAU POS-

Menurutnya, pemahaman bantuan hidup dasar sangat diperlukan karena suatu keadaan darurat dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dapat menimpa siapa saja.

Sehingga pemahaman bantuan hidup dasar penting untuk diketahui semua orang, guna menghadapi kondisi darurat sebagai tindakan pertolongan pertama. 

Sebagaimana diketahui, henti jantung merupakan kondisi darurat medis yang bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi dan lingkungan yang beragam.

BACA JUGA:HNI FighteR Silampari Beri Semangat Mitra, untuk Gunakan dan Syiarkan Produk Herbal HNI

Dan bantuan hidup dasar adalah tindakan pertolongan pertama yang diberikan kepada pasien atau korban henti jantung .

Sementara Resusitasi Jantung Paru atau RJP adalah bagian dari tindakan bantuan hidup dasar yang dilakukan untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka menunjang pernapasan serta memberikan sirkulasi tanpa menggunakan alat bantu.

Tidak hanya itu resusitasi jantung paru juga dapat menjadi sebuah tindakan untuk memberikan oksigen ke otak jantung serta organ-organ vital lainnya.

Oleh sebab itu, kata dr Novi, kemampuan melaksanakan bantuan hidup dasar menjadi hal yang sangat penting untuk memberikan pertolongan pertama kepada pasien.

BACA JUGA:Kiat Sukses Bisnis Donat, Kak Lilik : Rajin Minta Masukan Pelanggan

Sebab keterlambatan pertolongan pertama pada kasus emergency bisa memberikan kondisi yang fatal sehingga kecepatan pada pertolongan pertama pada korban kasus emergency sangat menentukan keselamatan jiwa.

Lalu, bagaimana mengenali kejadian henti jantung?

Kata dr Novi, pertama pastikan lingkungan aman, artinya bukan di posisi yang bahaya tepi jurang, tengah jalan, dan sebagainya.

Kedua cek respon korban atau pasien dengan cara tepuk – tepuk atau guncang bahu korban. Bisa dengan berkata “Pak Pak Apakah anda baik-baik saja?

BACA JUGA:Koranlinggaupos.id Gebrakan di Era Modern, Tetap Menjadi Pertama Terbesar di Bumi Silampari

Jika tidak ada respon dari korban, ketiga, panggil bantuan. Panggil orang–orang sekitar bisa aktifkan kode blue.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan