Warga Desa Mataram, Lebih Memilih Menanam Cabai Dari Pada Padi Karena Lebih Menguntungkan

Reporter: GILANG ANDIKA |

Editor: MUHAMMAD YASIN |

Minggu , 12 Jan 2025 - 21:32

Tepong, saat menunjukkan tanaman cabai miliknya -Foto : Gilang Andika-

warga desa mataram, lebih memilih menanam cabai dari pada padi karena  lebih menguntungkan                            musi rawas, koranlinggaupos.id – tepong, warga desa mataram, kecamatan tugumulyo, kabupaten musi rawas (mura) provinsi sumatera selatan (sumsel) lebih memilih menanam cabai dari pada menanam padi.
karena menurut tepong, menanam padi memerlukan waktu yang sangat lama untuk dipanen, selama tiga bulan bahkan lebih.
sedangkan menanam cabai, dirinya hanya memerlukan waktu yang lebih singkat cabai sudah bisa dipanen.
“untuk tanaman cabai yang ditanam ada beberapa jenis, seperti cabai merah, cabai hijau panjang, dan cabai rawit setan. dimana dari ketiga cabai yang ditanam bisa dipanen saat umur 80 hari atau lebih,” ungkap tepong.
 baca juga:dari hobi bikin cemilan kini triayem warga musi rawas, menjadi pengusaha kripik
baca juga:bertani tanaman melon warga musi rawas, raup keuntungan hingga puluhan juta
tanaman cabai juga dapat dipanen sebanyak tiga kali, jadi tidak seperti padi yang hanya bisa dipanen satu kali dalam kurun waktu tiga bulan.
dari fase panen cabai, bisa dilakukan panen saat umur 80 hari, 100 hari dan 150 hari ke atas, tinggal tergantung dengan kualitas dari tanaman cabainya.
serta tanaman cabai juga tidak terlalu ribet, dalam perawatannya jika dibandingkan dengan padi. karena tanaman padi harus sangat teliti jika tidak ingin gagal panen.
hanya perlu disemprot pestisida untuk menghilangkan hama ulat daun, dan pemberian pupuk. sedangkan untuk padi harus disemprot pestisida, memerlukan pupuk yang banyak dan air harus melimpah.
 baca juga:bertani tanaman melon warga musi rawas, raup keuntungan hingga puluhan juta
baca juga:warga musi rawas, sudah berjualan bibit buah selama 15 tahun
ia menambahkan, untuk poin lebih dari bertani cabai, tidak perlu diawasi setiap hari seperti tanam padi, yang hampir setiap hari ada saja masalahnya.
meskipun begitu, dirinya menambahkan, untuk pemula yang baru terjun ke dunia pertanian cabai. pasti akan dipusingkan dengan cara mengelola lahan, cara merawat dan menanam.
oleh karena itu, untuk pemula harus banyak mencari ilmu terlebih dahulu, baik dari internet maupun sering dengan petani cabai yang sudah terjun duluan.
“kalau tidak, dijamin 100% akan terjadi namanya gagal panen. bahkan saat proses penanaman tidak akan timbul bibit dari cabai,” jelas tepong saat dibincangi koranlinggaupos.id.
 baca juga:heboh! pohon kurma di kota pagar alam berbuah lebat, warga berbondong-bondong melihat langsung
baca juga:warga desa e wonokerto memanfaatkan lahan sawah menanam sayuran bayam
ia menambahkan, untuk umur tanam cabai miliknya masih memasuk umur satu bulan lebih. jadi masih dalam tahap pertumbuhan.
meskipun begitu dirinya menambahkan untuk panen sebelumnya menghasilkan 100 kilogram cabai, dengan luas lahan setengah hektar dan dijual rp 40.000 sampai rp 70.000 per kilogram.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 13 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan