5 Hikmah Banjir Besar yang Melanda Muratara, Catatan Hermansyah Syamsiar Ketua Komisi 1 DPRD Muratara

Hermansyah Syamsiar Politisi PKS yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Muratara-KORANLINGGAUPOS.ID-Foto : Hermansyah Syamsiar

3. Pelajaran solidaritas tentang pentingnya kepedulian kepada sesama. Peristiwa yang mengagetkan itu juga menjadi pengingat keras bagi kita yang selama ini tidak peduli dengan kesulitan saudara-saudara kita. Rutinitas dan tanggungjawab kita sering melupakan kita untuk saling peduli kepada sesama.

Kita mengira bahwa harta melimpah yang kita miliki telah cukup bagi kehidupan kita.

Tetapi ternyata itu semua tidak cukup. Saat bencana datang, harta yang kita miliki tak mampu membantu kita.

Melainkan kita butuh saudara-saudara kita yang mungkin selama ini kita abaikan. Alhamdulillah musibah dapat ini dapat Edukasi yang berharga menjadi motivasi kedepan.

BACA JUGA:Top 5 Handphone Vivo Terbaik dan Terbaru 2024 yang Telah Resmi Rilis di Indonesia

4. Pelajaran mengingatkan kepada kita tentang kebesaran Tuhan. Sesungguhnya manusia itu kecil sekali di hadapan Tuhan.

Tetapi tak jarang kita melupakan-Nya. Anugerah dan nikmat yang dibarikan oleh-Nya banyak yang kita lupakan dan tak kita syukuri.

Bahkan tidak sedikit besarnya nikmat itu telah menyebabkan kesombongan dan kecongkakan.

5. Pelajaran bagi stakeholder pemangku kebijakan, penyelenggara pemerintahan Eksekutif maupun legislatif susuai dengan tupoksinya masing masing ada beban amanah sumpah jabatan di atas Alquran hendaknya ada upaya keseriusan membuat Blue Print Formulasi langkah langkah tanggap darurat menghadapi bencana banjir besar kedepannya dengan peningkatan Anggaran Prioritas lebih besar.

BACA JUGA:Baru! Realme C35 Kini Hadir Dengan Varian Ram yang Lebih Besar

Bukan sekadar penganggaran runitinitas formalitas pemberian sembako dan membuat dapur umum yang tidak teredukasi di lapangan setidaknya ada dua prioritas : pertama, Anggaran tanggap darurat bencana banjir ketika kesulitan dan terdampak ketimpangan sosial ekonomi.

Kedua, kajian mengendalikan dan menanggulangi banjir. Misalnya melalui peningkatan kapasitas sungai- merehabilitasi situ-situ, serta pengerukan.

“Dengan demikian, terjadinya bencana tak perlu kita ratapi berlarut-larut. Tetapi bencana harus membuat kita bangkit untuk lebih kuat dan saling mengingatkan sesama dan sadar akan pentingnya mensyukuri nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan melalui alam. Rasa syukur itu bisa kita wujudkan dengan cara semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan peduli kepada makhluk sesama ciptaan-Nya. Selebihnya, kita meyakini bahwa musibah maupun cobaan tak ada yang ditimpakan oleh Tuhan kepada manusia, kecuali karena mereka kuat menghadapinya. Wallahu a’lam bisshawab,” tulis Hermansyah Syamsiar dalam catatannya, Ahad,14 Januari 2024.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan