Kena Begal, Guru Minta Disdikbud Evaluasi Penerapan Aplikasi GURUKU

Guru kena begal karena korban berangkat pukul 05.30 WIB, hendak menuju ke sekolahnya dengan menggunakan sepeda motor untuk mengejar absensi pagi. -Foto : Dok. Merdeka-

Sejumlah pesan lainnya juga beredar di grup whatsapp. Pesan itu mengkritisi aplikasi baru yang diterapkan oleh Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir. 

BACA JUGA:Gara-gara SKTM Kadaluwarsa Usulan Kepesertaan BPJS Kesehatan Ditolak, Kepala Dinkes Lubuklinggau Beri Penjelas

"Informasi bahwa guru2 bakal masuk lebih pagi dari biasanya, dan pulang lebih sore dari biasanya, sudah sampai ke telinga para begal, jadi mereka sudah siap untuk melancarkan aksinya. Sedangkan kita guru tidak siap dengan kemungkinan itu bahkan abai kalau itu bakal terjadi, yang ada bukan takut dengan resiko begal, tapi lebih takut dengan resiko potongan gaji/tunjangan apalah apalah, astaghfirullah 'al azim. Nyawa kita lebih berharga lho dibandingkan itu semua, di rumah ada anak, suami/istri dan anggota keluarga lainnya yg menunggu. Mohon utk dipertimbangkan lagi aplikasi ini, beban kami guru sudah banyak, tlg jangan ditambah lagi guru itu harus dimuliakan bukan di dzolimi hidupnya," tulis pesan tersebut. 

Menanggapi informasi tersebut, Kepala Disdikbud Kabupaten Ogan Ilir, Sayadi menjelaskan, bahwa aplikasi GURUKU ini dibuat dalam rangka untuk disiplin guru.

BACA JUGA:Dua Pengedar Asal Tuah Negeri Musi Rawas Ditangkap

"Disiplin guru dalam melaksankan tugas. Namun ini baru uji coba dan akan dievaluasi dalam tiga bulan," tutupnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan