3 Kiat Cerdas Hadapi Kritik Tanpa Emosi
Jika Kamu mendapatkan kritik, coba tela'ah apakah itu kritik yang membangun atau kritik asal-asalan yang hanya ingin menjatuhkanmu. -Foto : Dokumen -Ibupedia
BACA JUGA:4 Kiat Sukses Kuliah Sambil Kerja
Kedua, minta maaf dan minta waktu untuk berfikir.
Di balik fakta kamu benar atau salah, enggak ada salahnya kalau kamu tetap meminta maaf di awal. Cara ini lebih terlihat sopan dan membuat hubungan tetap terjaga dengan baik.
Selain itu, cara ini juga bisa membuatmu mendapatkan waktu lebih untuk mencerna apa yang disampaikan oleh lawan bicaramu. Jadi, enggak perlu terlalu keras kepala bahwa kamu benar ya. Meskipun memang kamu benar, cara ini tetap harus kamu lakukan.
Cara yang satu ini berlaku kalau kamu kenal dekat dengan pengkritik. Ketika kamu bingung harus memberikan respons apa, mintalah waktu untuk berpikir.
BACA JUGA:7 Cara Memilih Jurusan Kuliah Supaya Ngga Nyesel
Dengan begini, kamu bisa mengerti dimana letak kesalahannya dan bisa menjelaskan secara tepat. Kalau yang mengkritik kamu adalah orang "asing", kamu enggak perlu mengambil hati ucapan mereka. Apalagi jika mereka enggak tahu apa-apa tentangmu.
Ketiga, ambil sisi positifnya dan jangan lupa minta contoh nyata dari pengkritik.
Kebanyakan orang enggak bisa menerima kritikan karena terlanjut berpikir negatif. Sekilas rasanya, kritik memang menjadi penghambat kita untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Tapi kalau dipikir-pikir, bisa saja kritikan itu sebenarnya mengandung sisi positif. Ingatlah.
BACA JUGA:Cara Jitu Melatih Anak Mengendalikan Emosinya
Biasanya kritik yang membangun berasal dari orang-orang yang peduli padamu. Jadi, jangan langsung sedih kalau ada orang yang memberimu kritik.
Jika Kamu mendapatkan kritik, coba tela'ah apakah itu kritik yang membangun atau kritik asal-asalan yang hanya ingin menjatuhkanmu.
Kalau pengritik bisa memberikan bukti-bukti konkret, berarti dia mengkritik secara objektif. Kritik inilah yang bisa kamu jadikan bahan introspeksi diri.
Kalau kamu sudah mendengarkan contoh nyata darinya, kamu bisa juga menyampaikan kebenaran versi kamu.