Begini Cara Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Perbaiki Perilaku Warga Binaan
CERAMAH : Sejumlah warga binaan saat mengikuti siraman rohani dari ustad di dalam Mushola Lapas Kelas IIA Lubuklinggau.-Foto : Dokumen Lapas Kelas IIA Lubuklinggau -
KORANLINGGAUPOS.ID - Guna memperbaiki perilaku para warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lubuklinggau adakan penguatan kerohanian sesuai dengan agama yang dianut masing-masing warga binaan.
Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Selasa 25 Juni 2024, Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau Hamdi Hasibuan melalui Plh Kasi Pembinaan dan Anak Didik (Binadik) Abdul Rapik didampingi Kasubsi Bimbingan masyarakat dan perawatan (Bimaswat) Hanif menyampaikan kegiatan penguatan rohani diadakan secara rutin.
Contoh untuk warga binaan yang Muslim, ada kajian bersama Ustadz dan Baca Al-Quran.
“Untuk Baca Al-Quran diadakan setiap hari dari pukuk 09.00-10.00 WIB. Untuk penguatan iman dan taqwa kami juga kerjasama dengan 3 orang ustadz dari Kementerian Agama Kota Lubuklinggau. Sekali kajian, ada 100 an warga binaan yang ikut. Jadi memang bergiliran,” jelasnya.
NGAJI : Warga binaan ngaji bersama sebagai penguatan iman dan taqwa dilakukan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau .--
BACA JUGA:Warga Binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Bisa Belanja Cukup Gunakan ATM E-Pas Pay
Kadang juga ada pemberian pengetahuan dasar ke-Islaman, seperti belajar wudgu, latihan shalat, dan sebagainya agar warga binaan benar dalam beribadahnya.
“Sedangkan dzikir rutin pagi dari pukul 08.00 sampai setelah dzuhur. Jadi yang belum bisa baca Al-Quran juga dibimbing di sini untuk belajar dengan ustadz khusus,” jelasnya.
Bahkan bagi yang sudah lancar, dimotivasi menghafal Al-Quran.
Bahkan ada 3 warga binaan yang hafidz sampai 5 juz dan ikut Musabaqah Tilawatil Quran dalam Hari Dharma Karya Dika.
BACA JUGA:Klinik Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Segera Dapat Izin dan Diakreditasi
Ditambahkan Hanif, selain kegiatan agama Islam bagi warga binaan yang beragama selain Islam juga diberikan pembinaan.
Bagi yang beragama Kristen, didatangkan pendeta khusus.
“Kami punya 8 warga binaan yang Kristen. Jadi seminggu sekali mereka belajar setiap Rabu,” jelasnya.