Kemarau Hingga November, Damkar Lubuk Linggau Merinci Wilayah Rawan Karhutbunlah

SIRAM : Tim pemadam kebakaran Kota Lubuklinggau saat membantu menyiram lahan yang kebakaran di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau.-FOTO : Dok. Damkar dan PB Lubuk Linggau-

KORANLINGGAUPOS.ID - Selama musi kemarau pihak Pemadam Kebakaran dan Penangulangan Bencana (Damkar dan PB) Kota Lubuklinggau mendata sudah dua lahan yang terbakar. 

Ada yang terletak di Kelurahan Belalau Kecamatan Lubuklinggau Utara I, dan di Kelurahan Watas Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 9 Agustus 2024 Kepala Damkar dan PB Lubuklinggau Walyusman melalui  Kabid Penanggulangan Bencana Suryo Amrinata Kusuma menyampaikan sejak dua bulan yakni Juli dan Agustus 2024 dari data BMKG sebelumnya, bahwa sekarang sudah masuk musim kemarau namun ini merupakan kemarau basah dan ini berlangsung hingga November mendatang.

“Lahan yang kebakaran yakni Kecamatan Lubuklinggau Utara I, tepat di Desa Belalau  memang sengaja dibakar oleh oknum pemiliknya sendiri dengan luas setengah hektar, dan itu sudah diamankan oleh Tim Reskrim Polres Lubuk Linggau,” kata Suryo.

BACA JUGA:Memasuki Kemarau dan Antisipasi Karhutla, Kepala Damkar dan PB Lubuklinggau Himbau Ini Kepada Warga

BACA JUGA:Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Karhutbunlah, Begini Pesan Penting Bupati Muratara

Sedangkan di Kelurahan Watas, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, hanya sekedar seperempat hektar dan itu kebakaran yang tidak sengaja, karena api rokok, karena di lokasi tidak  ditemukan pemilik lahan dan untuk alat untuk bakar memang tidak ada.

Dijelaskanya untuk wilayah kota Lubuklinggau yang rawan Kahutlah yakni Kecamatan Lubuklinggau Timur II yakni Mesat Jaya, Perumnas lestari, Perumnas Niken, Kecamatan Lubuklinggau Utara I yakni kelurahan Belalau 1, Belalau II, Marga Bakti, Margorejo, Taba Baru, Petanang Ilir, Durian Rampak dan Petanang Ulu dan Kecamatan Selatan satu yakni  Kelurahan Jukung, air Kati, Temam, dan Kelurahan Binjai, ada sebagian di Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Barat I dan Timur I.

“Dari beberapa Kecamatan diatas kecamatan itu paling banyak semak belukar yakni Kecamatan Lubuklinggau Utara 1, Lubuklinggau Selatan I,” ucap Suryo.

Setiap kejadian itu memang ada warga yang melapor  biasanya kan ada warga yang melapor ke ini pos induk113 kemudian akan dijadikan lanjuti oleh tim dari Damkar kan jadi dimulai dari pos terdekat di mana lokasi terdekat  terjadi kebakaran baik lahan maupun pemukiman.

BACA JUGA:Kades Biarkan Karhutla di Wilayahnya Bisa Kena Sanksi, Berikut Penjelasan Polres Musi Rawas

BACA JUGA:BPBD Musi Rawas Ungkap 5 Kecamatan Rawan Karhutla

“Karena kita siaga 24 jam dari beberapa seluruh tim seluruh yang ada di regu piket . Karena kita ada beberapa pos, yakni Pos Induk, Pos Barat, Pos Timur,  Pos Selatan jadi seluruhnya Setiap regu itu ada 6 orang sampai 7 orang. Kecuali di Pos Utara karena ada 13 orang sampai 14 orang setiap piket jadi lebih kurang dalam satu hari on time itu sekitar 60 orang,” tambah Suryo.

Dalam penanganan pemadam kebakaran lahan  untuk  peralatan  Damkar dan PB cukup sarana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan