Apalagi buket bunga itu yang paling banyak peminatnya, mungkin karena harga buket bunga lebih murah dari yang lainnya.
BACA JUGA:Penjual Bendera Merah Putih Mulai Menjamur di Lubuklinggau
BACA JUGA:Mie Ayam Jawa Ngangenin Taba Jemekeh, Penjualan Hingga 100 Porsi Sehari
Karena juga buket bunga banyak dibeli oleh anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA untuk kado pacar dan ultah temannya.
“Dalam sekali produksi Ajeng bisa membuat puluhan buket baik buket bunga dan buket uang, karena memang untuk buket tidak diproduksi setiap hari,”jelasnya.
Untuk buket sendiri baru dikerjakan jika ada pesanan saja, karena kita disini sistemnya request apa yang mau konsumen kita buat.
Kalau tidak hasil yang sudah kita jual bisa sia-sia saja tidak ada nilai jualnya, paling yang tidak banyak request buket bunga.
BACA JUGA:Penjual Otak-Otak dan Tahu Crispy di Lubuklinggau Bisa Raup Omset Puluhan Juta Dalam Sebulan
BACA JUGA:Penjual Mochi di Lubuklinggau Bisa Menghasilkan Puluhan Juta Dalam Sebulan
Ajeng menambahkan bahwa dalam sehari penjual buket, bisa menjual sekitar lima sampai sepuluh buket.
Tetapi itu semua bisa berkali-kali lipat jika memasuki musim wisuda, kelulusan dan pernikahan, biasanya dalam sehari bisa menjual lima puluh dan seratus buket.
Ia menambahkan bahwa untuk usaha buket sudah berjalan sekitar empat tahun, yang dimulai dari tahun 2020.
Ajeng berharap semoga dengan lagi trendnya buket dikalangan masyarakat Indonesia tidak sementara trendnya, kalua bisa seturnya bisa terus berkembang dan semoga usaha buket milikinya bisa buka cabang kedepannya.