BACA JUGA:Masih Ada 156 Anak Stunting di Lubuklinggau, Pj Wako Targetkan akhir Tahun Turun Satu Digit
Pertama, pemberian tablet penambah darah bagi remaja putri karena mereka ini bakal jadi calon ibu dan supaya melahirkan anak-anak yang berkualitas.
Kedua pemeriksaan kepada ibu hamil yang rutin serta melakukan USG. Karna USG sangat penting untuk mengetahui kondisi janin dalam kandungan berkembang atau tidak.
Lalu ketiga, biasakan sejak lahir bayi dibawa imunisasi ke Posyandu agar kita tahu tumbuh kembang anak-anak kita.
“Masyarakat harus tahu bahwa di puskesmas itu sudah ada alat USG nya dan sudah ada dokternya. Jadi kalau tidak sempat ke rumah sakit bisa ke puskesmas terdekat untuk USG ibu hamil,” jelasnya.
BACA JUGA:Kelurahan Watervang Kota Lubuklinggau Gencarkan Pencegahan Stunting
Sementara Narmon Edi yang merupakan ahli gizi dari Puskesmas Megang telah melakukan langka-langka pendaatan dan penentuan status gizi.
Setelah mengetahui hasilnya, pihaknya rembukan di lintas sektor dan lintas program puskesmas.
“Biasanya tindak lanjutnya, kami memberikan bantuan makanan tambahan agar anak terhindar dari stunting berat,” jelasnya.
Bantuan makanan tambahan ini dari Dinas Perikanan dalam bentuk makanan PMT, Dinas Kesehehatan berupa susu Nutrion Junior dan dari Kementerian Agama itu Susu Chil Go.
BACA JUGA:Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pj Walikota Lubuklinggau Bagikan Makanan Tambahan
“Ketiga makanan tambahan ini diberikan selama tiga bulan berturut-turut kepada anak yang stunting. Penyalurannya melalui puskesmas,” jelasnya.(mus)