KORANLINGGAUPOS.ID – Jajanan sekolah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak baik di PAUD, SD, SMP, dan SMA, berbagai jenis makanan dan minuman menarik perhatian para siswa.
Tetapi dibalik kelezatan jajanan yang ada di lingkungan sekolah perlu dilakukan perhatian lebih oleh pihak sekolah baik dari kepala sekolah, guru, dan pengawas kesehatan baik dari Puskesmas maupun BPOM.
Saat diwawancara oleh KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 7 Oktober 2024 Kepala SDN 61 Lubuk Linggau Agus Supriyadi,S.Pd mengatakan bahwa pihak sekolah selalu mengawasi dan mengecek jajanan yang dijual di kantin sekolah.
“Makanan apa saja yang dijual dikantin sekolah selalu dibawah wawasan dari pihak sekolah baik makanan seperti permen, snack, makanan cepat saji, gorengan, dan makanan yang lainnya,”ungkap Agus.
BACA JUGA:Murid SDN 84 Lubuk Linggau Difasilitasi Ekskul Pencak Silat
BACA JUGA:Guru SDN 58 Lubuk Linggau Ungkap Tantangan jadi Guru Bahasa Inggris Era Digital
Karena lebih baik pihak sekolah tegur dari awal ke pedagang bahwa tidak boleh menjual makanan dan minuman yang berbahaya, daripada kedepan nanti akan berakibat kepada kesehatan siswa, baik overdosis, keracunan dan penyakit yang lainnya.
“Alhamdulilah dari pengawasan dari pihak sekolah baik saya sendiri maupun guru belum ada yang kasus siswa keracunan makanan dan minuman yang ada di kantin sekolah,” jelasnya.
Dan pihak sekolah hanya membolehkan para pedagang untuk menjual makanan yang tidak mengandung bahan bahaya seperti gorengan, air putih, mie dan sangat melarang untuk menjual permen-permen yang terbuat dari bahan berbahaya.
“Pihak sekolah juga sangat menekankan kepada para penjual bahwa bukan hanya minuman dan makanan yang dilarang, tetapi ada juga mainan lotre seperti judi yang dilarang dijual di SDN 61 Lubuk Linggau,”jelas Agus.
BACA JUGA:Guru SDN 53 Lubuk Linggau Curhat Tentang Tantangan jadi Guru Olahraga Era Modern
BACA JUGA:Demi Meningkatkan Kualitas Siswa, SDN 85 Lubuk Linggau Terapkan Ekstrakurikuler Sains
Mainan lotre yang biasanya di jual itu mengandung unsur judi, jadi sangat berdampak buruk bagi siswa yang akan menyebabkan mereka kecanduan untuk judi meskipun hanya judi lotre di sekolah.
Meskipun sekolah sudah menyiapkan kantin sekolah, tetapi sebagian dari siswa ada yang membawa bontot, karena ada beberapa orang tua memang memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh anaknya dan pihak sekolah sangat mendukung.
Ia juga menambahkan bahwa bukan hanya dari pihak sekolah yang melakukan pengecekan di kantin sekolah, terkadang ada juga dari Dinas Kesehatan dari Puskesmas untuk mengecek di kantin sekolah.