Kebijakan hukum dan sistem sosial harus lebih adaptif terhadap perubahan sosial yang terjadi tanpa mengorbankan nilai-nilai utama.
Pendekatan berbasis edukasi, terutama yang menyasar anak muda, bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi dampak negatif dari kohabitasi atau kumpul kebo.
Hal ini diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif di masyarakat tentang pentingnya hubungan yang terikat oleh komitmen hukum dan moral.
BACA JUGA:Jam Koma Gen Z, Viral di Media Sosial? Apa Itu Jam Koma Simak Fenomenanya
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Ekstem 18 Oktober 2024, Ada Dampak Fenomena La Nina
Fenomena kohabitasi atau kumpul kebo adalah tantangan baru bagi norma sosial di Indonesia.
Sementara pergeseran pandangan generasi muda menunjukkan keterbukaan terhadap kohabitasi atau kumpul kebo, dampaknya terhadap perempuan dan anak-anak masih menjadi isu krusial.
Di satu sisi, modernisasi dan perubahan nilai memang tidak terhindarkan, tetapi di sisi lain, penting bagi masyarakat untuk mempertimbangkan nilai-nilai moral dan sosial yang telah ada.
kohabitasi atau kumpul kebo, yang saat ini dilihat oleh sebagian anak muda sebagai solusi atas masalah finansial atau sosial, sebaiknya ditinjau kembali dengan pandangan jangka panjang, terutama bagi kesejahteraan generasi mendatang.