50 Persen Kebun Karet di Musi Rawas Beralih Fungsi, Membuat Harga Karet Terus Alami Kenaikan

Senin 11 Nov 2024 - 21:46 WIB
Reporter : APRI YADI
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

KORANLINGGAUPOS.ID - Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kgs M Effendy Fery melalui Kasi Bimbingan Usaha, Rosadi Anwar mengakui dalam bulan ini harga getah karet terus mengalami kenaikan.

Meskipun naiknya perlahan dan tidak signifikan.

“Untuk harga karet  per September 2024 ditingkat petani Rp9 ribu, sedangkan ditingkat pedagang Rp11 ribu," ungkap Rosadi.

Dijelaskan Rosadi, harga karet ini harian.

BACA JUGA:Hore, Harga Getah Karet di Musi Rawas Naik, Segini Harganya

BACA JUGA:Harga Getah Karet di Lubuklinggau Masih Tinggi Tembus Rp 10.500 Perkilogram

Data mereka ambil dari internet untuk harga karet kualitas karet kering (K3) untuk 100 persen dari Singapura Rp20 ribu.

Sementara untuk karet di Kabupaten Mura  kadar K3nya dari 30 sampai Rp60 persen. 

"Untuk itulah harga yang pas untuk petani kita yakni berkisar Rp9ribu untuk tingkat  petani sampai Rp11 ribu untuk tingkat pengepul," tegasnya. 

Harga karet ini meningkat menurutnya, dampak dari banyaknya warga yang beralih dari petani karet yang menjadi petani sawit.

BACA JUGA:Harga Karet Naik Drastis, Berikut Luas Kebun Karet Tiap Kecamatan di Musi Rawas

BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi Petani, Melonjaknya Kenaikan Harga Biji Kopi dan Getah Karet Per 1Kg 2024

Karena banyak pohon karet yang ditebang menyebabkan hasil produksi berkurang atau sedikit.

Sesuai hukum ekonomi, stok barang sedikit, permintaan tinggi maka harga pun naik. 

“Di Musi Rawas perkebunan karet hampir hilang sebanyak 50 persen. Dan ini banyak terjadi dibeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Mura," jelas Rosadi.  

Kategori :