KORANLINGGAUPOS.ID - Mencukur alis adalah bagian dari merubah bentuk ciptaan Allah SWT. Sebagian besar ulama mengharamkan hal ini.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah At-Tin: 4 yang artinya “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Hal ini dijelaskan Ulama Lubuk Linggau Ustadz Raji , M.Pd saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID.
Meski demikian, cukur alis dibolehkan jika ada hajat tertentu yang memang dibolehkan oleh syariat. Misal untuk pengobatan.
BACA JUGA:ASN Aniaya Guru Dituntut Hukuman Penjara, Gagal Dimediasi Kepsek Hingga Kepala Dinas
BACA JUGA:Wanita Poliandri sedangkan Pria Poligami, Ini Hukumnya Istri Bersuami Lebih dari Satu
“Namun jika cukur alis hanya untuk mempercantik diri, agar kelihatan lebih hebat dan lebih kaya itu dilarang dalam Agama Islam,” tegasnya.
Pun dengan sulam alis.
“Menyulam alis bagian dari membuat hal baru dalam tubuh kita sendiri. Saat menyulam alis, tinta masuk dalam kulit sehingga alis lebih indah dan cantik maka sudah merubah ketatapan Allah SWT. Menyulam alis tujuannya untuk merias diri agar terlihat lebih cantik, kemudian sedikit menimbulkan rasa kesombongan (ujub) maka sangat dilarang dalam Islam,” jelasnya.
“Bahkan tidak masuk surga jika dalam hati seseorang ada ujub (kesombongan,red) meski hanya seujung biji sawi,” jelasnya.
Selain itu, tinta yang masuk ke alis untuk mempertebal alis juga akan menghalangi air wudhu membasahi kulit sekitar alis.
BACA JUGA:Kejari Musi Rawas Ciptakan Sinergitas Hukum Menuju Wilayah Bebas Korupsi
BACA JUGA: Puasa di Bulan Ramadhan Hukumnya Wajib, Ini Penjelasan Ulama
“Sedang kan alis bagian dari wajah yang wajah bagian dari rukun wudhu yang harus dibasuh dengan sempurna. Ketika wudhu tak sah, shalatnya juga tidak sah. Begitupun ketika kita mandi wajib pun tak sah. Maka saudariku yang perempuan jangan pernah mencoba hal ini. Sebab dikhawatirkan Allah SWT akan melaknat kita. Karena perbuatan kita yang telah merubah ciptaan Allah,” tuturnya.
Karena di tubuh kita ini sudah sangat semurna, sesuai kodisi alam, suku kita, dan tempat tinggal kita.