MP-ASI mulai diberikan setelah bayi berusia 6 bulan untuk mendapatkan asupan protein hewani yang cukup.
Tubuh bayi membutuhkan lebih banyak asam amino esensial yang bersumber dari protein hewani daripada protein nabati.
BACA JUGA:Besaran PIP SMA - SMK Naik, Catat ini Nominal PIP SD, SMP, SMA dan SMK 2024
Kadar insulin, yang berfungsi sebagai mediator pembentukan matriks tulang, meningkat seiring dengan jumlah protein yang dikonsumsi.
Anak-anak yang mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung protein hewani cenderung memiliki potensi pertumbuhan yang lebih baik daripada anak-anak yang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung protein hewani.
Makanan yang mengandung protein hewani termasuk daging sapi, daging ayam, hati sapi, berbagai jenis ikan, telur, dan susu.
Tujuan dari pemberian MP-ASI adalah :
- Memperkenalkan tekstur makanan pada bayi sehingga keterampilan makan bayi dapat terasah.
- Meningkatkan imunitas pada bayi, karena kandungan MP-ASI diantaranya antioksidan, vitamin A dan Fe, sering dijumpai di hati ayam, bayam, ikan, brokoli dan lain-lain
- Membantu pembentukan tulang, MP-ASI harus mengandung protein dan kalsium.
Kekurangan gizi pada balita tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi diawali dari kenaikan berat badan yang tidak cukup.
Bayi harus mendapatkan MP-ASI untuk mencegah terjadinya gizi kurang pada anak.
BACA JUGA:Disdikbud Lubuklinggau Nilai Kinerja Kepala Sekolah
Kekurangan gizi dapat terjadi bila dalam memberikan MP-ASI pada anak tidak sesuai, selain perkembangan kognitif yang terhambat juga dapat menimbulkan peningkatan risiko penyakit infeksi.
Makanan pendamping yang tidak adekuat akan meningkatkan risiko terjadinya gizi kurang pada anak lebih besar jika dibandingkan pemberian MP-ASI yang adekuat.
Pemberian MP-ASI yang benar dan tepat, harus terkandung zat gizi dan protein agar tumbuh kembang dan status gizi anak menjadi baik.
Sangat penting bagi ibu balita untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang MP-ASI.
Penyuluhan gizi memiliki pengaruh kepada pola pikir dan tingkat kepedulian ibu untuk memberikan asupan makan yang tepat untuk anaknya sehingga ibu bisa lebih tahu bagaimana cara mengolah makanan yang tepat dan bersih serta mencegah dari penyakit khususnya diare.
Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut ibu balita harus lebih aktif mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukana di posyandu serta dengan melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan dan menambah wawasan tentang cara pembuatan MP-ASI dari berbagai media yang ada dan tersebar luas saat ini.