Nah, perkembangan ini salah satunya ditandai dengan si Kecil yang mulai bisa mengeksplorasi mainan atau dunia sekitarnya.
Dengan kata lain, keterampilan bermain anak sudah mulai muncul pada usia ini.
Misalnya, anak Ibu sudah bisa menirukan gerakan dan suara, serta sudah bisa bermain pura-pura.2
Ketika memori otaknya semakin berkembang, si Kecil dapat menemukan mainan yang disembunyikan.
BACA JUGA:Hati-Hati Inilah 6 Bahaya Tempe Mentah Jika Dikonsumsi, Dapat Menimbulkan Alergi dan Reaksi Aneh
Misalnya, Ibu sengaja membuat anak melihat mainannya disembunyikan atau dipindahkan. Kemudian, minta ia untuk menemukannya kembali.
Ibu juga bisa memberikan mainan yang bergerak, dan si Kecil biasanya sudah bisa mengikuti mainan bergerak tersebut.
Di usia 18 hingga 24 bulan, daya ingat atau memori si Kecil pun semakin berkembang. Anak sudah bisa mencari mainan yang disembunyikan tanpa menyaksikan perpindahannya.
Si Kecil juga sudah bisa diajak melakukan permainan simbolik. Ia tidak lagi bermain dengan berpura-pura makan sendiri, tetapi mungkin sudah bisa bermain memberi makan boneka beruang dan dapat meniru pekerjaan rumah yang biasa dilihatnya.
BACA JUGA:6 Manfaat Susu Kedelai Bagi Kesehatan Tubuh, Ampuh Turunkan Darah Tinggi
Ketiga, aktif bicara dan berkomunikasi
Di usia ini, Ibu bisa melihat si Kecil tumbuh menjadi makhluk sosial yang dapat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, ia akan lebih aktif bicara sebagai cara mengekspresikan kebutuhannya.
Setelah cukup mahir berceloteh “da,” “ba,” “ga,” dan “ma.”, di usia ini si Kecil mulai fasih mengucapkan “mama”, “papa”, “dadah”, dan “susu”.
Meski terkadang kata-kata yang keluar dari mulutnya masih belum cukup jelas, tidak apa-apa, Bu. Ini tetap menjadi proses yang baik untuknya kok.
BACA JUGA:7 Panduan Praktis untuk Mencapai Berat Badan Ideal Hanya Minum Flimty
Sekalipun tidak paham apa yang disampaikannya, tapi Ibu bisa menunjukkan ekspresi tertarik dengan berkata, “Wah adik hebat, ya!” atau “Iya, nak itu kucing namanya.”