MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Sujianto (40) warga Desa Sukakarya Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sukses membuka usaha di bidang pertanian yaitu menjadi petani buah melon.
Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 1 Maret 2024 tentang usahanya, Sujianto menjelaskan jika usahanya ini sudah berjalan sekitar 5 tahun yang lalu.
Ia menambahkan tak hanya bertani buah melon saja, tapi ada juga menanam cabai dan semangka. Letak kebunannya Desa H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo. Tempat tinggal i Desa Sukakarya punya usaha di Desa H Wukir Sari.
Saat ditanya proses penanaman Melon, Sujianto menyampaikan jika sebelum proses penanaman membuat bedengan tanah yang sudah diolah atau dicampur dengan pupuk kandang. Setelah itu diamkan selama beberapa hari.
BACA JUGA:Harganya Lagi Tinggi, Petani Musi Rawas Mengeluh Cabai di Kebun Hilang Dicuri Orang
Setelah itu barulah memasang mosanya. Dan diamkan selama beberapa hari lalu dilakukan pembolongan terhadap mosa untuk lubang penanaman batang melonnya. Setelah beberapa hari baru tanam batang melon yang telah berumur 7 hari itu baru siap untuk ditanam.
Kalau untuk panennya buah melon sendiri itu berkisaran 60-70 hari. Jadi tergantung varietasnya, jadi kalau dibandingkan dengan tanaman padi jelas lebih untung tanam buah melon, karena buah melon waktu panennya itu lebih cepat.
"Saat ini kami menanam batang melon itu sebanyak 3.500 batang melon diperkirakan awal bulan puasa nanti itu sudah siap kita panen. Kalau tidak ada halangannya. Untuk 3.500 batang itu kita estimasi hasil panennya itu kita kalikan saja dalam 1 batang itu bisa menghasilkan 4 kilo saja dikalikan 3.500 batang itu jadi sekitar 14 ton kurang lebihlah.
Kalau pada musim kemaren harga melon itu ada penurunan, karena panennya itu berbarengan dengan buah-buahan lainnya, seperti, musim buah durian, rambutan, jadi harga melon turun, biasanya harga melon itu Rp 7.000-8.000 sebelumnya hanya Rp 5.500 perkilonya.
BACA JUGA:BAZNAS Survei Mustahik Desa Batu Bandung Begini Faktanya
"Lahan saya sewa, bukan lahan milik kami. Sedangkan untuk wilayah pemasaran biasanya ke Jambi, Bengkulu, Bangka, dan Padang. Kalau untuk pasar lokal seperti Musi Rawas dan Lubuklinggau pasti tidak tertampung.
"Saya dibantu yang kerja di kebun sebanyak 10 orang. Itu sudah ada semua tugasnya, seperti bagian penyemprotan hama, pemupukan, serta bagian pengikat buah. Supaya batangnya tidak patah jadi diperlukannya pengikatan buah menggunakan tali ke kayu lanjaran yang telah disiapkan. Alhamdullilah kami sudah memperkerjakan orang di perkebunan kami ini," ucapnya.
Yang jelas jika membuka usaha bertani buah melon ini, modalnya cukup besar jika dihitung perbatangnya itu bisa satu batang melon bisa mencapai Rp 5.000-6.000 perbatangnya. Itu kalau dirincikan seperti biaya tali, bibit, kayu, pupuk, serta upah. Jika tanam 3.500 batang kalikan saja.
Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, untuk masalah pupuk karena usaha seperti ini banyak menggunakan pupuk. "Harapan kami bantuan pupuk, bukan mutlak bantuan artinya bukan bantuan pupuk, tapi jika kami ingin beli pupuk itu barangnya tersedia," harapnya.
BACA JUGA:Ringankan Beban Petani, Dian Prasetio akan Bagikan Pupuk