Bagi anak autis, air menawarkan ketahanan, tekanan, suhu nyaman, dan gairah sensorik yang menyenangkan. Salah satu manfaat utama berenang untuk autisme adalah stimulasinya, namun stimulasinya tepat.
3. Berenang dapat meningkatkan pengambilan instruksi
Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak dengan spektrum autisme bisa mengalami kesulitan berkomunikasi dan seringkali kesulitan mengikuti instruksi. Ini bisa menjadi tantangan dalam lingkungan kelas.
Berenang atau olahraga secara umum, bisa sangat bermanfaat untuk mengajari anak-anak cara menerima pengajaran secara efektif tanpa tekanan yang dirasakan dalam suasana yang lebih formal.
BACA JUGA:8 Gejala yang Ditunjukkan Anak Autis, Diantaranya Suka Bermain Sendiri
Anak akan memikirkan cara menggerakkan tubuhnya seperti yang dijelaskan oleh instruktur atau pendamping renangnya. Terkadang, guru akan membantu anak dengan menggerakkan lengannya secara sehingga mereka dapat merasakan bagaimana seharusnya setiap gerakan tersebut.
4. Berenang mengembangkan keterampilan motorik
Berenang tidak hanya membantu dalam menerima instruksi dan melaksanakan instruksi, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak. Keterampilan motorik halus sangat penting dalam aktivitas sehari-hari seperti mencuci tangan, membuat makanan, berpakaian, atau menggunakan komputer.
Karena penggunaan keterampilan motorik halus secara terus-menerus selama terapi berenang untuk autis, pikiran anak terus terstimulasi. Di akhir pelajaran berenang, anak seringkali merasa tenang karena telah mendapat rangsangan mental dan fisik yang cukup.
BACA JUGA:Peduli Anak Yatim GPSS Silampari Buka Bareng dan Berikan Santunan
Lanatas, bagaimana membantu anak autis berenang?
Pertama, pilih lingkungan yang tepat. Pilihlah kolam renang atau area yang tenang, bersih, dan tidak terlalu ramai. Anak-anak autis mungkin sensitif terhadap rangsangan sensorik, jadi lingkungan yang lebih tenang dan kurang merangsang mungkin bisa membantu.
Kedua, temukan instruktur berkualitas. Carilah instruktur renang yang berpengalaman menangani anak berkebutuhan khusus, termasuk autis. Mereka harus sabar, empati, dan berpengetahuan luas tentang berbagai metode pengajaran.
Ketiga, pengenalan bertahap. Mulailah dengan mengenalkan anak pada air secara bertahap. Kamu bisa memulainya dengan aktivitas sederhana seperti bermain di perairan dangkal, menuangkan air ke tangan, atau membiarkannya duduk di tepi kolam dengan kaki di dalam air agar terbiasa dengan sensasinya.
BACA JUGA:Cegah Bullying, Bekali Anak Olahraga Bela Diri
Keempat, berikan dukungan sensorik. Waspadai sensitivitas sensorik anak, jka mereka sensitif terhadap tekstur atau sensasi tertentu, pertimbangkan untuk mengenakan pakaian renang yang nyaman bagi mereka. Beberapa anak mungkin lebih suka memakai pakaian selam untuk menambah masukan sensorik.