“Jadi pengingat kita jika saat ini zamannya sudah berbeda. Niat baik kita kadang bisa disalah artikan. Kalau dulu orang tua minta anaknya dididik. Kalau sekarang justru sebaliknya,” tambah Mugono.
BACA JUGA:Guru Muratara Terancam Penjara, PGRI dan Wakil Rakyat Buka Suara
BACA JUGA:15 Tahun Jadi Guru Honorer SD di Muratara, Apinsa Terancam Penjara
Sebelumnya diberitakan, kronologi kasus yang menjerat Guru Apinsa terjadi Rabu 12 Juli 2023 sekira pukul 10.15 WIB.
Mulanya para korban berada di dalam ruang kelas 6 SD Negeri Karang Anyar. Mereka terdengar sedang bernyanyi.
Lalu terdakwa datang ke kelas tersebut kemudian terdakwa mengambil sebuah rotan dengan panjang lebih kurang satu meter yang tergeletak di lantai di bawah papan tulis kelas tersebut.
Terdakwa memegang rotan tersebut dengan menggunakan tangan kanannya, lalu terdakwa mendekati KY dan NN.
BACA JUGA:Kasus Guru Pukul Murid di Muratara, Kadisdik: Keluarga Minta Uang Damai Rp 50 Juta, Mana Sanggup!
BACA JUGA:Ratusan Siswa SDIT-SMPIT Keracunan Kue Sus, ini Penjelasan Dinas Kesehatan
Kemudian terdakwa mengayunkan rotan tersebut ke punggung KY sekali. Setelah itu, terdakwa mendekati NN kemudian memukulkan rotan yang terdakwa pegang ke punggung NN sekali.
Terdakwa juga memukulkan rotan ke tangan RH dan IQ sekali. Lalu terdakwa mengingatkan agar siswa siswi dalam kelas itu tak ribut. Selanjutnya terdakwa keluar kelas.(Rfm)