KORANLINGGAUPOS.ID - Kecerdasan berkaitan dengan serangkaian kemampuan unik seseorang.
Setiap orang juga memiliki cara tertentu yang disukai untuk menunjukkan kemampuan intelektualnya.
Sangat tidak bijaksana jika semua siswa disamakan karena cara mereka mengekspresikan dan mengembangkan potensinya yang sudah pasti berbeda dengan orang lain.
Sementara kecerdasan tidak diukur dari IQ atau kecerdasan kognitifnya saja.
BACA JUGA:Ternyata Ini Loh Permainan yang Dapat Membantu Kecerdasan Anak
Sebab ada pula kecerdasan seseorang dilihat dalam kemampuannya memiliki solusi dalam pemecahan masalah, penalaran, berpikir abstrak, dan memahami ide-ide baru.
Sedangkan, kecerdasan emosional atau EQ juga penting untuk kesuksesan masa depan seorang anak.
Membesarkan anak yang cerdas merupakan hal penting bagi orang tua di era sekarang ini.
Anak yang memiliki rasa empati, kesadaran diri, dan mudah berbaur dengan lingkungannya tentu akan memiliki kemampuan belajar yang baik di masa depannya.
BACA JUGA:Berikut Sederet Manfaat Memeluk Anak, Salah Satunya Bikin Cerdas
Sebaliknya, anak yang kurang matang emosinya, yang tidak bisa mengendalikan dorongan impulsifnya, lebih besar kemungkinannya mengalami masalah akademik.
Sehingga apa yang diusahakan guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kecerdasannya dapat berjalan maksimal karena rangsangan yang diberikan pun sama.
"Beberapa yang kami lakukan selaku guru harus memahami karakter siswa karena gaya belajarnya berbeda. Jadi guru harus melakukan bagaimana mereka tertarik belajar," ujar Ona Mariani Nasution, S.Pd.Gr guru SDN 39 Lubuklinggau saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 22 April 2024.
Seperti halnya IQ, EQ juga setidaknya sebagian bersifat bawaan, atau genetik.
BACA JUGA:SDN 1 Muara Beliti Mengadakan Kegiatan Gebyar Ramadhan Wujudkan Generasi Cerdas dan Berakhlak Mulia