Namun, hanya melalui stimulasi dan nutrisi yang baik pada masa kanak-kanak, kecerdasan emosional dapat dikembangkan.
Nutrisi yang tepat dapat melahirkan anak-anak hebat yang cepat tanggap serta memiliki tingkat kepedulian dan keterampilan sosial yang tinggi.
Untuk itu, memastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang baik setelah masa menyusui menjadi pilihan penting.
Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan emosi anak, orang tua harus mampu menyadari perasaan anaknya, mampu berempati, menghibur dan membimbing anak dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Orang Tua yang Khawatir Terhadap Perkembangan Anak. Ini 8 Ciri Kecerdasan Anak!
Dengan peran aktif orang tua, anak dapat memiliki kemampuan mengendalikan dorongan hati, menunda kepuasan instan, memotivasi diri sendiri, membaca isyarat sosial orang lain, dan menangani naik turunnya kehidupan.
Menumbuhkan EQ anak sejak dini berarti mendidik anak untuk memahami diri sendiri, bertanggung jawab dan menghargai orang lain.
Selain itu juga mendukung anak menjadi lebih percaya diri dan berperilaku baik.
"Pihak sekolah juga harus mendukung kecerdasan siswa melalui ekskul. Sehingga, EQ siswa juga berperan menjadi anak yang mampu mengelola emosionalnya ketika ia berbaur dengan teman-temannya," katanya.
BACA JUGA:Wujudkan Generasi Mandiri, Cerdas dan Berprestasi
Dimana anak yang memiliki EQ tinggi cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan anggota keluarga, teman sekolah, atau orang lain yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari.
Selalu mengajak anak berkomunikasi juga dapat membangun kecerdasan anak.
Tentunya dimulai dengan pelatihan dasar-dasar komunikasi yang baik, dan hal ini memerlukan peran orang tua dalam mendidiknya.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan selalu mengajak anak berkomunikasi.
BACA JUGA:Bunda, ini Jenis Makanan yang Bisa Bikin Anak Cerdas
Hindari terlalu memaksa anak karena setiap anak memiliki kecepatan berbeda dalam memperoleh perkembangan fisik dan keterampilan, serta kecerdasan sosial.