Melihat Proses Pembuatan Batu Bata Berkualitas di Desa H Wukirsari

Agus salah seorang pekerja di tempat pembuatan batu bata di Desa H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas tengah sibuk mencetak batu bata.-Foto : MUSLIMIN/LINGGAU POS-

Penyusunan  batu bata yang sudah keringkan tidak dilakukan secara sembarangan. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan pola batu bata agar nantinya disaat proses pembakaran berlangsung batu bata bisa terbakar secara merata.

BACA JUGA:Melihat Proses Pembuatan Batu Bata Berkualitas Dari Desa H Wukirsari Kabupaten Musi Rawas

Sehingga menghasilkan batu bata yang sempurna, penyusunan harus memperhatikan arah arah fentilasi menguapnya api dengan membuat rongga-rongga di setiap spasi antara batu bata, dengan begitu di bagian bawahnya dilakukan penyusunan membentuk terowongan kecil dengan ukuran 20 CM. 

Hal tersebut berguna sebagai tempat diletakan kayu dalam proses pembakaran.

Untuk api dalam proses pembakaran harus menyala dengan sempurna. Jika api sudah mengecil maka harus ditambahkan kayu lagi supaya apinya tetap sama. Hal itu harus di lakukan secara terus menerus hingga batu bata dianggap sudah merah.

Untuk kayu biasanya menggunakan kayu yang mudah terbakar seperti kayu karet dan sengon.  Sedangkan untuk sekali pembakaran batu bata itu sebanyak 80 ribu sampai 90 ribu. 

Untuk pembakaran dilakukan selama satu hari satu malam. Setelah dibakar batu batanya juga dilakukan pendinginan selama satu malam. Baru bisa dilakukan pembokaran sehingga batu bata tersebut bisa di pasarkan.

BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ziarah dan Tabur Bunga HBP ke 60

Dengan mempertahankan kualitas batu bata yang diproduksi. Maka konsumen akan datang dengan sendirinya karena mendapatkan informasi dari mulut kemulut. "Kami juga memproduksi batu bata tidak menunggu pesanan saja. Ada tidaknya pesanan kami terus memproduksi  batu bata selama cuaca masih bersahabat," jelasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan