Guru PNS di Lubuklinggau Tiba-tiba jadi Warga Negara Malaysia, Pj Walikota Angkat Bicara
PNS Guru TK Negeri Pembina 1 Lubuklinggau Marliah yang baru pensiun saat didampingi putrinya.-Foto : Angga-Linggau Pos
BACA JUGA:Disdukcapil Kota Lubuklinggau Setop Layanan, Ini Penyebabnya
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Disdukcapil Kota Lubuklinggau Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID membenarkan kasus ini. Namun ia menegaskan jika pihaknya sudah menindaklanjuti permasalahan ini.
Saat ini mereka sedang menunggu petunjuk dari Dirjen Capil di pusat.
"Karena sudah kita laporkan kembali ke Dirjen Capil. Sekarang sedang menunggu jawabannya dulu," ungkap Iqbal, kemarin.
Iqbal memastikan permasalahan ini sudah mereka proses.
BACA JUGA:Kondisi Kantor Disducapil Memprihatinkan Plafon Teras Jebol Ruang Pelayanan Tidak Nyaman
"Bukan tidak kami proses. Tapi sudah dan tinggal menunggu jawabannya. Yang kami sampaikan juga ada dasarnya dari Dirjen Capil. Proses pemulihannya sudah kami ajukan dan masih menunggu jawaban," tegasnya.
Ia berharap yang bersangkutan bisa bersabar. "Kami mohon bersabar, karena sudah berproses dan sudah ada progresnya. Bahkan ada progresnya pun sudah kami sampaikan," ungkapnya lagi.
Adanya warga Kota Lubuklinggau yang hilang kewarganegaraannya, Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa angkat bicara.
Ia minta Disdukcapil Kota Lubuklinggau segera telusuri apa penyebabnya sehingga tak terjadi lagi dikemudian hari.
BACA JUGA:Meski Libur Panjang Disdukcapil Tetap Layani Masyarakat
Trisko saat dikonfirmasi mengakui jika Kepala Disdukcapil sudah melapor. Saat ini mereka sudah melayangkan surat ke Dirjen dan masih menunggu jawaban dari Dirjen Capil.
"Pemerintah juga khususnya saya baru mendapat informasi ini. Untuk itu Pemkot akan bantu prosesnya supaya diluruskan status kewarganegaraan. Segera dipulihkan sebagai WNI," ungkap Trisko.
Masalah kependudukan jelasnya, ini kan tidak otonomi. Proses data kependudukan tidak langaung ke daerah namun tetap koordinasi ke pusat
"Nah untuk penyebabnya saya belum mendapat laporan. Tapi saya sudah minta Disdukcapil segera telusuri kenapa bisa terjadi,apakah human eror atau sistem eror kah atau ada unsur kesengajaan. Salah administrasi apa salah sistem. Kalau salah sistem, ya sistemnya kita perbaiki. Jika salah administrasi kita minta Kepala Capil lakukan pembinaan," tegasnya.