dr Indra Barata Ungkap Pesan Terakhir Sang Ibu Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Lubuklinggau
Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel bersama tim saat berada di rumah duka Hj Ayuning di Jalan Bukit Kedurang Lorong Selero RT.01 No. 164 Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuklinggau Timur 2.-Foto : Apri Yadi / Linggau Pos-
LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Anak mana yang tak sedih. Ditinggal ibu yang telah melahirkan dan membesarkan.
Duka itu pula yang dirasakan Dokter Spesialis Paru RS AR Bunda Lubuklinggau dr Indra Barata, Sp.P saat sang bunda Hj Ayuning binti H Malik ditemukan meninggal dunia Rabu 15 November 2023 diketahui sekira pukul 12.30 WIB.
Saat diwawancara Harian Pagi Linggau Pos, dr Indra mengungkapkan pihaknya sangat bersyukur tersangka Doni Romadon (23) sudah diamankan oleh Tim Macan Polres Lubuklinggau, Kamis 16 November 2023.
Ia berharap tersangka dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami tidak terlalu mengenal tersangka. Karena kita pisah rumah dengan bapak dan ibu,” paparnya.
BACA JUGA:Istri Ngomel Bikin Pengantin Baru Bunuh Orang Tua Dokter di Lubuklinggau, Simak Kronologi Lengkapnya
Dr Indra mengatakan, sang ayah menceritakan padanya bahwa tersangka ini baru tiga minggu kerja dengan orang tuanya sebagai butuh tukang.
“Memang ayah saya itu lagi bangun masjid yang sudah diberi nama Al-Saad. Kami memang butuh tukang lama yang sering kerja bangunan. Namun untuk di masjid yang ayah bangun ini tersangka masih keponakan dengan ketua tukang utama dan tersangka hanya sebagai kernet,” jelas dr Indra.
Masjid yang dibangun Sang Ayah itu terletak di RT 5, Kelurahan Ceremeh Taba yang sekarang masih tahap pembangunan. Sementara tersangka tinggal di RT 3 Kelurahan Ceremeh Taba.
Atas meninggalnya Sang Ibu, dr Indra tidak merasakan mimpi-mimpi atau firasat buruk apapun. “Hanya saja ibu saya sempat berpesan sebelum meninggal, tolong kompak untuk bantu ayah bangun masjid,” tutur dr Indra.
BACA JUGA:Lagi Sujud, Lansia Ceremeh di Lubuklinggau Ditusuk, Begini Kronologisnya!
Dijelaskannya, sang ibu dikenal sosok yang rajin sholat, bermasyarakat, tegas, serta perhatian kepada keluarga anak dan cucungnya.
“Ibu saya sudah dimakamkan Kamis (16/11/2023) pukul 10.00 WIB di TPU di Jalan Keramat baru,” jelasnya.
Korban meninggalkan suami, H Dasaat yang merupakan pesiunan Dinas Perhubungan Kabupaten Musi Rawas (Mura), lima anak dan 12 cucu.
“Korban dulu sempat jadi guru swasta di Palembang, sejak pindah ke Lubuklinggau tahun 2003 cukup mendukung ayah di Dinas Perhubungan Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas,” jelasnya.