Penanganan CP yang Aman untuk Anak
Program rehabilitasi pada CP pada umumnya memerlukan latihan jangka panjang.-Foto : Tangkapan layar-
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Memiliki anak spesial salah satunya Cerebral Palsy (CP), tak harus berkecil hati. Karena bisa ditangani meskipun harus sabar.
Lalu apa itu CP dan apa gejalanya serta bagaimana penanganannya ?
Dikutip dari laman resmi Kemenkes, rartikel yang ditulis Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) Ellyana Sungkar menyebutkan CP, palsy atau dikenal sebagai Palsi Serebral merupakan suatu keadaan, bukan penyakit dimana keadaan ini mempengaruhi perkembangan kontrol otot dan gerak serta postur.
“Hal tersebut terjadi akibat kerusakan otak pada bagian yang mengontrol gerakan. Akibatnya adalah munculnya disabilitas yang permanen seperti di antaranya kelemahan otot, dan kekakuan (spastisitas),” tulis Ellyana.
BACA JUGA:Anak Stunting di Lubuklinggau Diukur Ulang
Penyebabnya ada keaadan yang menyebabkan kerusakan pada otak.
Hal ini dapat terjadi dengan adanya faktor risiko masa kehamilan, saat persalinan maupun setelah lahir.
Kerusakan otak dan akibatlainnya membuat mereka sulit mencapai kemampuan sesuai perkembangan normal.
Gejala lain yang mungkin menyertai CP misalnya kejang, perubahan perilaku atau tidur sehingga menambah keterbatasan untuk beraktifitas dan berkembang.
BACA JUGA:Cara Menstimulasi Motorik Anak Usia Dini
Antara lain gangguan komunikasi, gangguan mobilisasi, aktifitas sehari hari seperti mandi, makan, dan Iain-lain. Gangguan ini berdampak pada partisipasi dimasyarakat seperti sekolah, melakukan hobinya maupun bekerja.
Sekitar 350 juta anggota keluarga dan caregiver/pengasuh berkaitan erat dengan anak CP maupun CP dewasa. Mereka membutuhkan rehabilitasi jangka panjang atau intervensi multidisiplin untuk latihan dan melatih kembali keterampilan fungsional yang hilang, mencegah kecacatan sekunder dan berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Rehabilitasi/habilitasi dan intervensi multidisiplin sejak dini dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup anak, orang tua maupun pengasuhnya, keluarga serta komunitasnya.
Program rehabilitasi pada CP pada umumnya memerlukan latihan jangka panjang, pengaturan posisi pada 24 jam setiap aktifitas, obat baik yang diminum maupun disuntik, ortosis dan alat bantu serta alat modifikasi aktifitas sehari-hari.