4 Warga Bakar Lahan Diproses Hukum Kepala Disbun Angkat Bicara

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Musi Rawas, Kgs Muhammad Effendi Fery mengatakan bahwa membuka lahan dari kebun karet dijadikan kebun Kelapa Sawit tidak bisa dibiayai dari program Pemerintah Pusat.

Pasalnya program buka lahan yang dibiayai dari Kementerian Pertanian Dirjen Perkebunan (Ditjenbun) merupakan program replanting atau Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Masyarakat yang mau buka lahan dari lahan kebun karet mau dijadikan kebun kelapa sawit atau buka lahan semak belukar dijadikan  kebun bisa meminjam alat berat dengan mengajukan proposal ke Disbun Kabupaten Musi Rawas.

Pinjam alat berat gratis namun untuk bahan bakar minyak (BBM)  masyarakat harus beli sendiri. Demikian juga gaji operator masyarakat ditanggung masyarakat sendiri, Pemerintah Kabupaten hanya meminjamkan alat berat.

BACA JUGA:Ayah dan Anak Bakar Lahan Diringkus Tim Macan Polres Lubuklinggau

BACA JUGA:Kakak Beradik di Musi Rawas Nekat Bakar Lahan

"Pinjam alat berat gratis tapi BBM beli sendiri. Masyarakat tampaknya berat untuk membeli BBM sendiri," jelasnya kepada KORANLINGAUPOS.ID.

Menurut Fery ada dua unit alat berat disediakan untuk dipinjamkan kepada masyarakat untuk membuka lahan perkebunan.

"Ada dua alat berat itu ada di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM). Prosedur untuk pinjam alat berat dengan mengajukan proposal ke Disbun Kabupaten Musi Rawas," ucapnya.

Saat ini belum ada masyarakat yang mengajukan pinjaman alat berat yang mengajukan proposal.

BACA JUGA:Nekat Bakar Lahan untuk Bikin Kebun Kelapa Sawit, 4 Warga Dibekuk Polres Musi Rawas

BACA JUGA:Nekat Bakar Lahan saat Kemarau, H Muhadi Terkepung Api Meninggal di Kebun Sawit Nibung Muratara

"hingga sat ini belum ada yang mengajukan pinjam alat berat. sepi peminatnya," tambahnya.  

Penjelasan Feri tersebut menjawab pertanyaan wartawan terkait 4 warga Kecamatan Sumber Harta yang ditangkap Polisi karena membuka lahan dengan cara dibakar.