Berawal Dari Mencoba Petani Desa Sukamulya Musi Rawas Berhasil Kembangkan Bawang Merah

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M. YASIN |

Minggu , 04 Aug 2024 - 20:40

Indra Petani Bawang Merah Desa Suka Mulya Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas sedang membersihkan gulma di lahan miliknya.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Kecamatan Sumber Harta merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dikenal dengan tempat objek wisata dan juga dikenal dengan hasil dari pertanian.

Saat ini petani di Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas, sudah mulai banyak beralih tanaman dari biasanya menanam padi kini menanam tanaman Holtikultural, seperti tanaman bawang merah.

Indra salah seorang petani di Desa Suka Mulya Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas, sukses mengembangkan tanaman bawang merah.

Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID Indra mengaku memulai bertani menanam bawang merah itu sejak tahun 2021 yang lalu.

Untuk lahan yang saat ini di ditanami bawang merah itu lebih kurang 1/4 hektar. Dari luas lahan tersebut dibutuhkan bibit bawang merah sekitar 200 Kg.

"Dengan 200 kilogram bibit bawang merah bisa mendapatkan hasil panen sekitar 1 ton lebih. Itu jika tanamannya normal. Perbandingannya itu sekitar 1 banding 8,“ jelasnya.

Dirinya memulai bertani menanam bawang merah itu awalnya hanya coba-coba.

"Setelah melihat hasilnya mulailah saya tertarik untuk melanjutkan usaha ini dengan memperluas lahan tanam bawang merah ini," akunya.

Bertani bawang merah ini hampir sama dengan bertani cabai. Kalau untuk pengelolaan lahan sebelum penanaman bibit bawang merah sebaiknya dilakukan pengelolaan lahan terlebih dahulu.

Lalu lakukan pencampuran terlebih dahulu pupuk organik, dolomite dan juga pupuk kimia, dengan tanahnya.

berawal dari mencoba petani desa sukamulya musi rawas berhasil kembangkan bawang merah                            musi rawas, koranlinggaupos.id - kecamatan sumber harta merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten musi rawas, provinsi sumatera selatan (sumsel) yang dikenal dengan tempat objek wisata dan juga dikenal dengan hasil dari pertanian. 
saat ini petani di kecamatan sumber harta kabupaten musi rawas, sudah mulai banyak beralih tanaman dari biasanya menanam padi kini menanam tanaman holtikultural, seperti tanaman bawang merah.
indra salah seorang petani di desa suka mulya kecamatan sumber harta kabupaten musi rawas, sukses mengembangkan tanaman bawang merah. 
saat diwawancarai koranlinggaupos.id indra mengaku memulai bertani menanam bawang merah itu sejak tahun 2021 yang lalu.
baca juga:petani bawang merah musi rawas bagikan tips tanam bawang merah agar terhindar dari serangan hama
baca juga:hasil panen anjlok, petani musi rawas kesulitan dapat pupuk subsidi
untuk lahan yang saat ini di ditanami bawang merah itu lebih kurang 1/4 hektar. dari luas lahan tersebut dibutuhkan bibit bawang merah  sekitar 200 kg.
"dengan 200 kilogram  bibit bawang merah bisa mendapatkan hasil panen sekitar 1 ton lebih. itu jika tanamannya normal. perbandingannya itu sekitar 1 banding  8,“ jelasnya. 
dirinya memulai bertani menanam bawang merah itu awalnya hanya coba-coba.
"setelah melihat hasilnya mulailah saya tertarik untuk melanjutkan usaha ini dengan memperluas lahan tanam bawang merah ini," akunya.
baca juga:gusar harga kopi turun lagi, ini strategi yang dilakukan para petani sumsel saat ini
baca juga:petani musi rawas akan kembangkan tanaman jeruk untuk dijadikan agrowisata petik buah
bertani bawang merah ini hampir sama dengan bertani cabai. kalau untuk pengelolaan lahan sebelum penanaman bibit bawang merah sebaiknya dilakukan pengelolaan lahan terlebih dahulu.
lalu lakukan pencampuran terlebih dahulu pupuk organik, dolomite dan juga pupuk kimia, dengan tanahnya.
setelah kita campurkan semua dengan rata. selanjutnya baru  lakukan pembedengan tanahnya tersebut.
setelah itu diamkan bedengan tersebut selama 2-3 minggu,  baru bisa dilakukan proses penanaman bibit bawang merah.
baca juga:manfaatkan lahan tidak produktif petani desa e wonokerto musi rawas sukses kembangkan tanaman terong
baca juga:pasca panen petani desa suka jaya musi rawas lakukan gerdal hama tikus
“untuk bibit bawang merah menggunakan bibit buatan saya sendiri jadi dari hasil panen itu saya sisakan untuk dijadikan bibit untuk ditanam kembali,” ungkapnya.
bawang merah yang sudah dipisahkan untuk dijadikan bibit itu kita lakukan proses penggantangan selama 2-3 bulan.
mengapa dilakukan seperti itu, agar mempercepat proses pertumbuhan bawang merah itu sendiri.
dirinya juga menjelaskan selama bertani tanaman bawang merah banyak kendala yang dihadapai mulai dari serangan hama dan juga permasalahan air.
baca juga:pasca panen padi para petani bersama popt megang sakti musi rawas, lakukan gerdal terhadap hama tikus
baca juga:cara petani desa wukirsari musi rawas hasilkan buah semangka yang lebat 
kalau untuk hama itu biasanya hama ulat yang sering menyerang tanaman bawang merah.
namun karena sudah memahami tentang cara pengendaliannya untuk masalah hamanya itu jadi tidak terlalu sulit untuk dikendalikan.
untuk masalah utama nya itu adalah sumber air, karena persawahan di sini itu bisa dikatakan persawahan tadah hujan, tidak ada irigasi di sini.
"jadi untuk menyiram tanaman bawang merah di sini itu saya membuat sumur sendiri di lahan ini," akunya.
baca juga:petani diganjar 8 bulan penjara
baca juga:petani sayuran di desa nawangsasi musi rawas lakukan pola tanam bergilir
untuk penyiraman tanaman bawang merah dilakukan 2 kali dalam sehari.
namun juga melihat kondisi tanahnya, jika sudah terlihat sangat kering lakukan penyiraman.
bawang merah dapat dipanen pada umur 60 hari setelah tanam. untuk pemasarannya sudah ada pengepulnya yang datang sendiri ke lahan.
namun jika mereka membelinya dalam jumlah banyak diantar ke tempat pengepulnya.
"setahu saya bawang merah ini di jual di pasar kota lubuklinggau dan juga di pasar kabupaten musi rawas utara," ungkapnya.
baca juga:untuk mengendalikan hama wbc para petani desa mataram musi rawas bersama dengan popt dan ppl lakukan gerdal
untuk harga sendiri, waktu panen pada musim tanam yang lalu itu masih mendapat harga yang cukup mahal yakni dari harga rp 40.000 sampai dengan rp 45.000 per kg.
jika kalian tertarik untuk mencoba membudidaya tanaman bawang merah, yang pertama kalian harus yakin kalau tanaman ini bisa menghasilkan jangan takut gagal. "karena saya dulu juga mencoba bertani bawang merah ini, karena tekad dan ketekunan saya, terbukti saya bisa bertahan sampai saat ini bertani bawang merah," ucapnya.
"harapannya semoga kedepannya harga bawang merah ini bisa terus tinggi, karena biaya yang kami keluarkan untuk bertani bawang merah ini juga sangat besar. dengan harga yang stabil dapat meningkatkan perekonomian keluarga," harapnya.(*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 5 AGUSTUS 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan