Musim Kemarau Petani Terong Panjang Rutin Lakukan Penyiraman 2 Kali Sehari
Ade Irawan menunjukan tanaman terong panjang yang ada hamanya kepada PPL Desa Satan Indah Jaya di lahan yang digarapnya.-Foto : MUSLIMIN/Linggau Pos-
Untuk bertani terong panjang ini hampir sama dengan dengan bertani tanaman cabai. Pengolahan lahannya, mulai dari pengelolaan tanah, pencampuran pupuk kandang dan pupuk kimianya.
Setelah itu pembentukan bedengaan dan terakhir proses penanaman bibit terong.
BACA JUGA:Hasil Panen Anjlok, Petani Musi Rawas Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi
BACA JUGA:Gusar Harga Kopi Turun Lagi, Ini Strategi yang Dilakukan para Petani Sumsel Saat Ini
Dari proses persiapan lahan sampai proses penanaman itu membutuhkan waktu sekitar 15 hari, itu baru bisa ditanami bibit.
Selain itu juga menunggu hujan dulu karena jika menanam tanaman di musim panas kondisi tanah kering tanaman pasti tidak akan hidup.
"Jadi kita menunggu ada hujan dulu baru kita lakukan proses penanaman," jelasnya.
“Untuk pemupukan pertama itu kita lakukan di usia tanaman 25 hari setelah tanam (HST). Setelah itu kita lihat perkembangannya paling lambat itu untuk pemupukan kedua itu di umur sekitar 45 HST," jelasnya.
BACA JUGA:Petani Musi Rawas Akan Kembangkan Tanaman Jeruk Untuk Dijadikan Agrowisata Petik Buah
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Tidak Produktif Petani Desa E Wonokerto Musi Rawas Sukses Kembangkan Tanaman Terong
Tanaman terong panjang mulai panen di umur 2,5 bulan itu jika dalam kondisi tanaman normal.
Namun jika tanaman sedikit tidak normal itu bisa di umur 3 bulan panennya.
"Harapan kedepan semoga ada hujan. Selain itu harga terong ini tetap stabil sehingga bisa menutupi biaya operasional yang dikeluarkan selama musim tanam kali ini," harapnya.
Selain itu PPL Desa Satan Indah Jaya, Emi menyampaikan terkait hama pada tanaman terong yang dikeluhkan para petani itu memang pada tanaman terong ini sangat rentang dengan hama penyakit seperti ulat, wereng dan juga jamur.
BACA JUGA:Petani Terong O Mangunharjo Musi Rawas Berharap Harga Tetap Stabil