SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau Utamakan Pendidikan Karakter Siswa
Foto bersama Kepala SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau Zulkarnain, S.Pd, guru, dan siswa.-Foto : Dokumen-SMA Islam Azhariyah Lubuklinggau
KORANLINGGAUPOS.ID - Pada hakikatnya pendidikan karakter diartikan sebagai upaya penanaman kebiasaan baik (pembiasaan) agar peserta didik mampu berpikir dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
Pendidikan karakter harus selalu diajarkan, dibiasakan, dilatih secara konsisten dan kemudian menjadi karakter bagi peserta didik.
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam memperkuat pendidikan karakter siswanya, dimana guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh siswanya.
Keteladanan yang diberikan guru akan memudahkan siswa dalam menerapkan nilai-nilai karakter, karena guru adalah seseorang yang dikagumi dan ditiru.
BACA JUGA:MA Ittihaadul Ulum Lubuklinggau Unggulkan Ekskul Hadroh
BACA JUGA:TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Lubuk Linggau Unggulkan Bidang Keagamaan
Dalam kondisi saat ini dimana kekerasan dikalangan remaja atau masyarakat semakin meningkat, penggunaan bahasa dan perkataan yang tidak baik oleh siswa, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok, budaya ketidakjujuran.
Di samping itu adanya rasa saling curiga dan benci antar manusia menjadikan pendidikan karakter sebagai prioritas yang harus selalu diperkuat.
Di sisi lain, banyak pihak yang berpendapat bahwa hasil pendidikan khususnya yang menyangkut “moral dan akhlak” sangat memprihatinkan.
Dunia pendidikan seolah-olah tidak selaras dengan kepribadian peserta didik dan hanya mengandalkan peningkatan akademik peserta didik.
BACA JUGA:Siswa SDN 35 Lubuklinggau Aktif Ikuti Ekskul Futsal, ini Manfaatnya
BACA JUGA:SDN 36 Lubuklinggau Kenalkan Aksara Ulu Pada Siswa, ini Tujuannya
Padahal, setiap satuan pendidikan wajib melaksanakan pembentukan karakter peserta didik di sekolahnya masing-masing.
Penguatan pendidikan karakter hendaknya merupakan gerakan pendidikan yang menjadi tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui olah hati, perasaan, pikiran dan olah raga dengan keterlibatan dan kerjasama antar satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat.