Buah Buni Untuk Menurunkan Resiko Penyakit Jantung

Buah Buni -foto : istimewa -

Namun, untuk mendapatkan manfaat ini, Anda juga harus menyertainya dengan perawatan kulit dan penggunaan tabir surya secara rutin.

4. Mencegah serangan jantung

Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kandungan flavonoid dalam buah buni mampu mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis, termasuk serangan jantung dan penyakit jantung. Akan tetapi, manfaat buah buni dalam mencegah kedua penyakit tersebut masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

5. Mencegah diabetes

Buah buni juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya diabetes. Manfaat ini didapat dari kandungan flavonoid dalam buah buni yang mampu menangkal radikal bebas penyebab terjadinya penyakit kronis, termasuk diabetes. Selain itu, flavonoid dalam buah buni juga mampu membantu mengontrol kadar gula darah tetap normal.

BACA JUGA:KAI Akan Bangun Jalur Kereta Api Double Track

6. Mencegah kanker

Selain mencegah penyakit jantung dan diabetes, penelitian mengungkapkan bahwa flavonoid dalam buah buni bersifat antikanker serta mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Tidak hanya itu, flavonoid dalam buah buni juga memiliki sifat antiradang yang makin memperkuat perannya dalam mencegah kanker.

Cara Mengonsumsi Buah Buni

Anda dapat mengonsumsi buah buni secara langsung maupun mengolahnya. Buah ini biasanya diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti rujak, manisan, jeli, sirup, dan selai. Selain itu, buah yang memiliki rasa manis dan asam ini juga bisa dijadikan sebagai bahan pewarna makanan.

Itulah informasi mengenai buah buni, manfaat, serta cara mengonsumsinya. Perlu diingat, beberapa manfaat buah buni masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, Anda tidak disarankan untuk mengonsumsi buah buni untuk menggantikan pengobatan yang diberikan oleh dokter.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Adakan Kegiatan Literasi Digital

Jika Anda memiliki kondisi medis dan berencana untuk mengonsumsi buah buni untuk mendapatkan manfaat di atas, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Dengan begitu, dokter bisa memberikan saran penanganan yang sesuai, termasuk cara yang aman untuk mengonsumsinya. (Alodokter.com)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan