Anak yang Habisi Nyawa Ayah Ibu di Musi Rawas Ternyata Haus Darah
Terduga tersangka yakni Asep (29) anak kandung korban yang tega menghabisi kedua orang tua sendiri diamankan Tim Polres Musi Rawas, Jumat 5 Januari 2024.-Foto: Dokumen -Polres Musi Rawas
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Kebur berdarah. Peristiwa ini tak pernah terlintas dalam pikiran warga Desa Kebur Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas (Mura). Dua orang suami istri meninggal dibunuh anak kandung yang susah payah mereka besarkan.
Peristiwa naas itu terjadi Jumat, 5 Januari 2024 sekira pukul 12.00 WIB saat orang melakukan Sholat Jumat .
Adapun identitas korban Abastiar (70) dan istrinya Sainona (60 ). Keduanya warga Dusun 4 Desa Kebur Kecamatan TPK. Pasangan suami istri ini meninggal di tempat kejadian karena sekujur tubuhnya mengalami luka bacokan parang yang diayunkan sang anak.
Anak yang tega melakukan pembunuhan terhadap ayah dan ibu kandungnya itu bernama Asep. Usianya sudah 29 tahun.
BACA JUGA:Simak Begini Gejala Seseorang Alami Gangguan Jiwa, salah Satunya Susah Tidur
Pasca kejadian, Asep diamankan warga setempat. Sekira pukul 13.25 WIB Personil Polsek Muara Beliti menjemputnya dan tersangka dibawa ke Polres Musi Rawas.
Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH melalui Kasat Reskrim AKP Herman Junaidi membenarkan adanya kejadian pembunuhan tersebut
“Berdasarkan fakta-fakta, keterangan saksi dan barang bukti pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban yaitu orang tua kandung pelaku sendiri diduga karena pelaku tersebut mengalami gangguan kejiwaan/sakit jiwa,” jelas Kasat Reskrim AKP Herman Junaidi.
Pasca kejadian pembunuhan kediaman korban ramai didatangi kerabat keluarga dan warga untuk bertakziah serta situasi terpantau masih kondusif.
BACA JUGA:Asep ODGJ, Anak Kandung Tombak Ayah dan Ibu Dibacok
Dijelaskan Kasat Reskrim berdasarkan penuturan saksi Evi ( 47) warga setempat menerangkan sekira pukul 11.30 WIB saksi datang ke rumah korban untuk menjemput anaknya yang dititipkan saksi di rumah korban, lalu bertemu korban Sainona dan menyampaikan jika pelaku sedang mengamuk dan meminta saksi untuk membujuknya.
Lalu saksi berusaha membujuk pelaku yang berada di dapur. Saat bertemu pelaku sempat menarik tangan saksi dan sempat mengatakan “Sini nga tu, nga mati sekali ini, Aku haus darah.”
“Lalu saksi pergi meninggalkan pelaku dan mengatakan kepada korban Sainona jika tidak sanggup membujuk pelaku. Lalu korban Sainona meminta saksi memanggil Hatop untuk membujuk pelaku,” jelas saksi Evi.
Sebelum kejadian, korban Sainona ada di bawah rumah, sedangkan sang suami korban Abastiar sedang menyadap karet di kebun. Sekira pukul 12.00 WIB korban Abastiar pulang dari kebun dan saksi menyampaikan kepada korban jangan dulu ke rumah tapi korban Abastiar tidak mendengar dan langsung naik ke rumah.