Waspada Serangan Jantung di Usia Muda, Tinggalkan Kebiasaan Buruk Ini

PJK terjadi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Awalnya, kondisi ini tidak menyebabkan gejala. Namun, sumbatan total pada arteri koroner dapat menyebabkan serangan jantung--

LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Waspadai Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau lebih dikenal dengan serangan jantung. 

Pasalnya, penyakit ini merupakan pembunuh berdarah dingin. Sebelumnya tidak ada keluhan atau gejala apapun, tiba-tiba nyeri dada lalu sesak dan terkena serangan jantung. 

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ahmar Kurniadi, Sp.PD-KKV, FINASIM jika dulu PJK atau serangan jantung biasanya terjadi pada usia 40 tahun ke atas. Namun sekarang, serangan jantung juga banyak ditemukan di usia 20 tahun keatas. 

"Dan penyebabnya, kebanyakan karena kebiasaan buruk mereka seperti merokok hingga pola makan yang tidak sehat. Makanya diusia yang relatif masih muda sudah terkena serangan jantung," ungkap dr Ahmar saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 15 November 2025. 

BACA JUGA:SMPN 1 Lubuk Linggau Komitmen Hidupkan Jantung Literasi Sekolah

BACA JUGA:Kebiasaan Tidak Baik Ini Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Ia menjelaskan, PJK terjadi ketika pembuluh darah jantung (arteri koroner) tersumbat oleh timbunan lemak. Awalnya, kondisi ini tidak menyebabkan gejala. Namun, sumbatan total pada arteri koroner dapat menyebabkan serangan jantung.

"Jantung kita itu perlu makan, dan sumber makanannya ya dari arteri koroner. Jika tersumbat maka akan bermasalah. Selain disebabkan gaya hidup yang buruk seperti merokok, penyebab lainnya bisa karena diabetes, hipertensi dan kolesterol yang terlalu banyak akibat pola makan yang tidak sehat sehingga menyebabkan sumbatan di arteri koroner," jelasnya. 

Menurutnya, saat ini 96 persen penyebab kematian mendadak disebabkan karena serangan jantung. 

"Untuk keluhannya ketika sudahterkena serangan jantung, biasnaya nyeri dada hebat merasa tertekan, lalu menjalar ke leher, ke lengan kiri ke punggung. Pasien biasanya disertai dengan keringat dingin. Jika sudah berat, pasiennya akan merasa nafas sesak. Serangan jantung ini juga populernya di masyarakat angin duduk. Maka jika sudah seperti ini tidak ada upaya lain selain pasien segera dibawa ke rumah sakit atau klinik dokter terdekat, jangan sampai terlambat," tegasnya. 

BACA JUGA:Hari Jantung Sedunia, Jaga Kesehatan Jantung dengan Gaya Hidup Sehat

BACA JUGA:Museum Nasional Indonesia, Destinasi Wisata Edukatif di Jantung Jakarta

Ia pun mengimbau, agar masyarakat tidak mudah mempercayai omongan orang terkait pengobatan penyakit.

"Karena saat ini ada kepercayaan di masyarakat untuk pasien penyakit kronis seperti Jantung, Hipertensi, Diabetes dan sebagainya jangan konsumsi obat dari dokter karena mengandung zat kimia. Hal ini memicu pasien minum obat herbal yang kita tidak tahu kandungannya seperti apa. Percayalah, dokter akan memberikan obat sesuai dengan kebutuhan pasien," imbaunya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan