3 Pakar Tampil Film Dirty Vote Dipertanyakan, Bawaslu RI dan TKN Gasak-Grusuk
Film Dirty Vote--Youtube : Dirty Vote
Zainal Arifin Mochtar dikenal sebagai dosen Hukum Tata Negara UGM. Dia pernah menjadi anggota Tim Task Force Penyusunan UU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (2007), Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT), dan menjadi anggota Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.
BACA JUGA:Kata Mahfud Ada Jual Beli Jabatan di Kementerian, Ternyata Karena ini Bocorannya?
Pria kelahiran Makassar, 8 Desember 1978 itu adalah lulusan Fakultas Hukum UGM pada 2003.
Setelah menyelesaikan S1, ia mengambil gelar master hukum dari Northwestern University, AS, dan lulus pada 2006.
Sedangkan gelar doktor ia dapatkan dari almamaternya, UGM, pada 2012. Selain itu, ia pernah mengikuti program kursus Summer School Administrative Law, Universitas Gadjah Mada-Maastricht University, di Belanda pada 2006.
Juga Summer School American Legal System, di Georgetown Law School, Washington, AS.
BACA JUGA:Tidak Tahu Lokasi TPS Begini Cara Cek Lokasi
Zainal Arifin Mochtar mengawali karier sebagai akademisi di Fakultas Hukum UGM pada 2014. Di samping mengajar, ia juga aktif di berbagai kegiatan antikorupsi seperti yang sudah disebutkan di atas.
Ia juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2015-2017. Juga menjadi anggota Komisaris PT Pertamina EP pada 2016-2019.
FERI AMSARI
Feri Amsari adalah dosen di Universitas Andalas, pengamat hukum tata negara. Ia juga merupakan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas.
BACA JUGA:20 Daftar Universitas dan Akademisi Minta Jokowi Wajib Netral Jelang Pencoblosan
Feri dikenal melalui tulisan-tulisannya tentang berbagai hal. Mulai dari korupsi, hukum, politik, dan kenegaraan.
Selain penerbitan di media massa, buah pikiran pria kelahairan Padang, 2 Oktober 1980 itu tertuang dalam beberapa buku.
Jejak pendidikannya dimulai dari Fakultas Hukum Universitas Andalas. Ia lulus pada 2008.