Labaran Idul Fitri 2024 Warga Sungai Jernih Muratara Meninggal Karena Kelaparan, Kok Bisa?

Reporter: DHAKA R PUTRA |

Editor: DHAKA R PUTRA |

Senin , 15 Apr 2024 - 17:25

Suryati Warga Muratara meninggal Karena Kelaparan Usai Lebaran 2024--Tangkapan Layar

"Anak Dio gizi buruk, Stunting dak pernah di perhatikan oleh Desa (Pemdes, red)," tegasnya.

Warga menuturkan Suryati memang sudah lama mengalami sakit, hingga dinyatakan meninggal dengan kondisi kelaparan.

Warga mempertanyakan kinerja Pemdes Sungai Jernih, mengingat di Dana Desa ada dana Penambahan gizi ibu dan anak serta lansia yang tak pernah kunjung diberikan terhadap warga.

Di lain tempat, Kades Desa Sungai Jernih saat di hubungi, hingga saat ini belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait insident warga Desanya yang tewas akibat kelaparan dan gizi buruk. (*)

labaran idul fitri 2024 warga sungai jernih muratara meninggal karena kelaparan, kok bisa?                            muratara, koranlinggaupos.id - malangnya nasib suryati ini meninggal karena kelaparan pada saat umat islam merayakan hari kemenangan idul fitri 1445 h.
suryati yang merupakan istri dari rudi putra mahani (35) ini memiliki 2 orang anak yang telah ditempatkannya di panti asuhan.
mereka yang keluarga miskin ini adalah orang yang meminta-minta untuk makan.
sedangkan suami bekerja sebautan namun terkadang mengemis di kota lubuklinggau dan muratara.
baca juga:kabar duka lebaran 2024 dari muratara, warga sungai jernih murarata meninggal karena kelaparan
rudi mengungkapakn ia sebagai kepala keluarga tidak memiliki pekerjaan tetap.
ia pernah meminta-minta untuk makan dan berobat untuk sang istrinya yang sedang sakit dan membutuhkan biaya.
rudi mengakui bahwa ini ketidakmampuanya untuk memberi makan anak dan istrinya.
"apa lagi untuk berobat  sangat sulit, apa lagi dengan syarat surat menyurat," ujarnya.
baca juga:7 tips diet sehat wajib kamu coba, berat badan auto turun tanpa kelaparan
menanggapi hal tersebut, kepala dinas kesehatan kabupaten muratara, tasman mengatakan beberapa hari sebelum suyati ditemukan meninggal, petugas medis sudah turun dan melakukan pengecekan.
bahkan terdeteksi jika sebelumnya suyati memasang implan.
dari laporan nakes kami di desa sungai jernih.
yang bersangkutan terakhir datang ke bidan dipasang implant pada bulan puasa.
baca juga:warga sungai jernih murarata meninggal karena kelaparan, warga : keluarga suryati luput perhatian
"idak ado indikasi penyakit tbc, hiv dan lainnya. memang ada mengarah ke kekurangan asupan gizi, dari kondisi fisiknyo, termasuk kebersihan diri," jelas tasman.
menurutnya, petugas nakes sudah memberikan perhatian terhadap kasus pasien, sehingga pengecekan kesehatan korban selalu dilakukan secara langsung dengan cara mendatangi lokasi.
dari keterangan tetangganya, aan pada senin 15 april 2024, mengatakan dulu mereka dekat rumah saya di dusun iii.
"dulu kami tetanggo sini yang sering ngasih makan ke keluarga mereka, kalo ado makanan lebih kami kasih,” ungkap aan.
baca juga:melanggar surat mendagri, bupati muratara cabut sk pelantikan 114 pejabat eselon ii, iii dan fungsional
namun sekitar 8 bulan terahir ini, ungkapnya dia pindah ke kampung  iv, dekat suku anak dalam.
"suryati tinggal di pondok milik warga yang berdinding kain bae," ungkap aan dikutip dari sumateraekpres.id.
disampaikan warga, saat kondisi suryati sekarat ditemukan oleh mantan kades yakni umar ali.
"mantan kades umar ali , balek dari kebun, nenggok dio lah di pinggir jalan, ngomong aus nak minum, dikasih minum," jelasnya.
baca juga:pilkada lubuklinggau 2024, ketua dpd golkar muratara hasbi asadiki pastikan fokus nyalon walikota
kemudian suyati diangkut warga menggunakan gerobak sorong.
" sempat ado yunus perawat rs nak nginpus. karno dak masuk lagi akhirnyo meninggal," beber warga.
warga menuturkan, selama ini kondisi keluarga suyati memang luput perhatian dari pemdes desa sungai jernih.
"memang idak nian peduli pemdes ngomong publik bohong nian," tegasnya.
baca juga:pria ini rugikan pt ratiga abdi meksa muratara 
"anak dio gizi buruk, stunting dak pernah di perhatikan oleh desa (pemdes, red)," tegasnya.
warga menuturkan suryati memang sudah lama mengalami sakit, hingga dinyatakan meninggal dengan kondisi kelaparan.
warga mempertanyakan kinerja pemdes sungai jernih, mengingat di dana desa ada dana penambahan gizi ibu dan anak serta lansia yang tak pernah kunjung diberikan terhadap warga.
di lain tempat, kades desa sungai jernih saat di hubungi, hingga saat ini belum memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait insident warga desanya yang tewas akibat kelaparan dan gizi buruk. (*)