Harga Kopi Melonjak Tinggi Petani Kopi Rela Tidur di Kebun
Kopi milik warga Desa Taba Remanik Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas sedang dijemur.-Foto : MUSLIMIN/Linggau pos-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Para petani kopi di Dusun 1 Desa Suro Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, dapat tersenyum lebar.
Pasalnya tahun ini harga kopi harganya naik melambung tinggi, saat ini harga kopi biji kering tembus sampai Rp 60.000 per KG.
Menurut salah seorang petani kopi di Desa Suro yang sempat di wawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, menjelaskan bahwa harga kopi saat ini memang sedang mengalami kenaikkan harganya, kalau dulu harga kopi hanya Rp 19.000 per KG.
“Kami sangat bersyukur tahun ini, selain panen kopi melimpah, harganya pun juga tinggi. Biasanya itu jika penan berlimpah harga kopi pasti turun,” kata Mustaraman, Jumat 17 Mei 2024.
BACA JUGA:DPPPA Usulkan 4 Masjid Ramah Anak Menjadi Salah Satu Langkah Kabupaten Musi Rawas Layak Anak
Selanjutnya dirinya juga menjelaskan jika walaupun harga kopi saat ini tinggi, petani juga masih harus mengantisipasi ketika harga kopi anjlok, karena untuk biaya perawatan sendiri itu cukup tinggi dan itu tidak bisa dikurangi.
Seperti pemupukan itu kita lakukan sebanyak 2 kali sampai 3 kali setahun, tergantung kebutuhan akan tanaman kopinya itu. Termasuk juga pembersihan gulma, dengan perawatan yang maksimal itu akan berpengaruh terhadap hasil buah kopi itu.
Ia menginginkan jika adanya pupuk subsidi untuk masyarakat. "Khususnya petani kopi seperti kami ini, karena harga pupuk sekarang ini juga tinggi harganya.
Walaupun harga kopi saat ini tinggi tetapi harga pupuk juga mengalami kenaikan," keluhnya.
BACA JUGA:41 Keluarga di Kelurahan Pasar Muara Beliti Bakal Terima Program PLPALD
Untuk itu ia sebagai petani kopi ini berharap semoga pemerintah atau dinas terkait memperhatikan para petani baik itu petani yang ada kelompoknya atau petani tidak ada kelompoknya atau mandiri.
"Agar bisa memberikan keringan terhadap harga pupuk, atau pemberian bekal agar hasil kopi kami ini bisa bertambah baik hasilnya," jelasnya.
Sama halnya dengan Dedi Petani kopi dari Desa Taba Remanik, dirinya mengaku sangat senang, dengan harga kopi seperti saat ini.
Dirinya juga menanam kopi hanya jenis kopi Robusta saja, karena kalau kopi Robusta itu banyak yang mencarinya.