Pegawai Bawa Bukti Video Call Seks, Kepala Kemenag Sulbar Dipolisikan Dugaan Pelecehan Seksual

Dugaan Pelecehan Seksual--Tangkapan Layar

SULBAR, KORANLINGGAUPOS.ID - Heboh atas apa yang dilakukan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) ini, diduga melakukan pelecehan seksual kepada pegawainya.

Korban dugaan pelecehan seksual ini telah melaporkan Kekan Kemenag Sulawesi Barata, Syafrudin Baderung ke polisi pada Kamis 14 Maret 2024.

Korban berinisial I ini yang merupakan pegawai di kantor Kemenag Sulbar ini melaporkan atas percobaan perkosaan dan video call seks (VCS).

Kejadian ini mencuat karena banyak dugaan keterlibatan sejumlah pihak dalam upaya menutupi apa yang telah dilakukan Kakan Kemenag ini.

BACA JUGA:76 Anak di Lubuklinggau Korban Kekerasan Seksual, Modus Pelaku Beragam Termasuk Tawaran Nikah

Penasihat hukum korban, Busman Rasyib mengungkapkan dugaan pemerkosaan tersebut terjadi pada Juli dan Oktober 2023, pelaku disebut mau memperkosa korban namun mendapat penolakan.

Terlapor ini melakukan paksaan ke korban namun belum sempat kejadian tapi sudah ada upaya pemerkosaan.

Busman juga mengungkapkan, pelaku juga melakukan panggilan video ke korban sambil memainkan alat vital, tidak hanya korban yang kami dampingi namun ada beberapa pegawai lain.

Tidak hanya itu, bahwa ada beberapa pegawai lainnya yang menjadi korban dari pelaku.

BACA JUGA:34,51Persen Peserta Didik Berisiko Mengalami Kekerasan Seksual, ini Tugas TPPK di Sekolah

Terkait dugaan kasus Pelecehan disalah satu instansi yang saat ini hangat jadi buah bibir pembicaraan ditengah masyarakat, Kabid Humas Kombes Pol Slamet Wahyudi membenarkan memang hari ini ada laporan masuk di Subdit PPA.

Saat ini memang ada laporan masuk terkait kasus pelecehan ke Subdit PPA berdasarkan laporan polisi Nomor: LP/B/10/III/2024/SPKT Polda Sulawesi Barat atas dugaan kasus pelecehan dan kekerasan seksual,” jelas Kabid Humas.

Untuk perkembangan kasusnya akan kami sampaikan jika sudah ada keterangan lengkap dari penyidik, intinya kita percayakan kasus ini kepada penyidik pasti akan ada titik terangnya.

Sekilas kami sampaikan, kata penyandang pangkat tiga melati itu, dugaan adanya pelecehan dan kekerasan seksual itu terjadi pada bulan Juli dan Oktober 2023.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan