BACA JUGA:Petani Alpukat Desa Tamba Asri Berbagi Tips Atasi Serangan Hama
"Sedangkan kalau punya saya ini hanya dapat sekitar 80 Kg dalam sekali panen," jelasnya.
Untuk pupuk yang digunakan pupuk phonska dan mutiara. Untuk pupuk dasar sebelum menanam mentimun menggunakan pupuk ponska.
Sedangkan kalau masa perawatan itu saya menggunakan pupuk mutiara 16 16 dengan cara dikocor.
Sedangkan untuk penyemprotan hama tergantung serangan hamanya, kalau serangan hama itu sudah terlihat maka dilakukan penyemprotan 5 hari sekali.
BACA JUGA:Harga Kopi Tinggi Selamatkan Perekonomian Petani di Lubuklinggau
Selain itu tanaman mentimun bisa dipanen berkali-kali. Bahkan dirinya sudah memanen mentimun miliknya ini sebanyak 10 kali
Untuk penjualan sendiri itu kita biasa jual ke pengepul. Dengan harga per kilonya saat ini itu Rp 2.000.
Dengan ukuran 3 sampai 4 buah mentimun dalam satu kilonya.
Kedepannya setelah menanam mentimun ini ia akan mencoba menanam kembali tanaman pare, karena saat ini harga pare sudah cukup tinggi.
Harapannya itu adanya perhatian dari pemerintah, seperti mempermudah untuk mendapatkan pupuk, karena beberapa kali waktu kita butuh pupuk, pupuknya tidak ada, mungkin karena pupuk itu subsidi jadi susah mendapatkannya.
BACA JUGA:Petani Padi Sawah Desa Air Lesing Dianjurkan Menggunakan Pestisida Biologi
Selain itu ia berharap adanya semacam tempat atau koperasi yang bisa membeli hasil panen dengan harga yang sesuai karena jika enjual hasil tanaman dengan pengepul atau tengkulak itu harganya pasti murah sekali.
"Apa lagi jika musim panen serentak itu harganya pasti murah jadi kami petani ini yang dirugikan," jelasnya. (*)