Hari kedua, Pengasuh Keputrian Ponpes Al Madani Ummi Erma Yunita, M.Pd menyampaikan materi tentang Profil Alumni Ponpes Al Madani Lubuklinggau, dimana pada materi ini para santri diberikan gambaran bagaimana profil seorang alumni Al Madani yang dikehendaki oleh pondok.
Ustadz Azhami Johani, S.Pd.I menyampaikan materi tentang Menjadi Seorang Muslim, Pengurus Organtri dan Thalibul Ilmi yang Ideal.
BACA JUGA:Ponpes Al Madani Lubuklinggau Didik Santri Berakhlakul Karimah, Berilmu Luas dan Berprestasi
BACA JUGA:RA Anak Pintar Lubuklinggau Bentuk Pendidikan Karakter Anak Sejak Dini
Hari ketiga, santri mendapatkan materi tentang Bagaimana Menulis Karya Ilmiah oleh Dhiny Eka Putri, M.Pd, dan dilanjutkan dengan pengokohan Santri Niha'ie sekaligus pembacaan SK Kemusyrifahan Niha'ie 2024.
"Jadi hari ini (Kamis) santri kami bagi dalam 5 kelompok Niha'ie dan masing-masing kelompok memiliki pembina yang terdiri dari guru senior dan berpengalaman."ungkap Abi Arpan.
Melalui program Niha'ie, ada beberapa kompetensi yang ingin ditanamkan pihak ponpes kepada santri kelas akhir, diantaranya kompetensi diri, kompetensi sosial, kompetensi intelektual, kompetensi kejuruan, kompetensi kepemimpinan dan keulamaan, kompetensi pendidikan dan kompetensi kebahasaan.
Kompetensi diri, bermakna santri diajak untuk bisa mengidentifikasi dirinya, mengenali kelebihan dan kekurangannya, serta diberikan bimbingan karir.
Direktur Sekolah Pasca Sarjana UIN Al Azhaar Lubuklinggau, Dr. Zuhri, S.Sos.I, M.Pd.I menyampaikan materi di hari pertama Workshop. -Foto : Dokumen-Ponpes Al Madani.
BACA JUGA:Ponpes Mafaza Lubuklinggau Sukses Gelar Pelepasan Santri Alumni ke XIX 2024
BACA JUGA:MA Ittihaadul Ulum Lubuklinggau Matangkan Latihan PBB Jelang Lomba
Kompetensi sosial, para santri disiapkan untuk terjun ke masyarakat, untuk nantinya bisa menjadi imam masjid, khutbah Jum'at, dan lain-lain,
dan hal ini tentu ditunjang dengan kompetensi kebahasaan, dimana para santri diajarkan ilmu nahwu shorof, dan ilmu lainnya.
Kompetensi intelektual, dimana para santri akan membuat tulisan dalam bentuk karya ilmiah, dan ujian tertulis.
Kompetensi kepemimpinan dan keulamaan, dimana santri kelas akhir akan aktif dalam organisasi santri, dan nantinya akan mengikuti workshop ilmu faraidh, dan dauroh fikiyah untuk memperkuat keilmuannya.
BACA JUGA:Ponpes Raudlatul Ulum Lubuklinggau Punya 8 Ekskul Unggulan