KORANLINGGAUPOS.ID- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muratara lakukan strategi percepatan Validasi Geosite Danau Rayo di Kabupaten Muratara.
Dalam percepatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata meluncurkan inovasi Pengembangan Geowisata Melalui Strategi Percepatan Validasi Geosite Danau Rayo (Spageti Duo) di Kabupaten Musi Rawas Utara.
Proyek perubahan ini ditujukan untuk menjawab isu strategis Potensi Geopark yang belum dikelola dengan baik.
Menurut Kepala Disbudpar Muratara, Marlinda Sari, salah satu destinasi wisata yang memiliki keunikan geologi ada di Muratara yaitu Danau Rayo. Danau ini merupakan danau alami yang memiliki topografi circular yang sangat jarang ditemui.
BACA JUGA:Wisata Muratara : Danau Rayo Memiliki Asal Usul yang Unik
BACA JUGA:Asal Mula Danau Rayo di Muratara Sedang Diteliti, Dugaan Sementara Berasal dari Jatuhnya Meteor
Berdasarkan investigasi tim penyusun Rencana Induk Geopark Musi Rawas Utara sementara memberikan preliminary result yang mengarah pada hipotesis Danau Rayo Sebagai Impact Crater Lake.
"Terbatasnya penelitian sebelumnya pada Danau Rayo menjadikan penelitian di daerah ini tidak banyak dikaji. Danau Rayo merupakan salah satu Destinasi Wisata Prioritas akan tetapi keindahan Danau Rayo belum mampu mendongkrak angka kunjungan wisata di Danau Rayo. Bahkan berdasarkan data dari Laporan Kunjungan Wisatawan ke Danau Rayo pada tahun 2023 sebanyak 84.025 orang per tahun.l," jelas Marlinda.
Menurutnya berdasarkan program prioritas dalam Rencana Induk Pengembangan Geopark Kabupaten Musi Rawas Utara ada 10 program prioritas yang harus dilaksanakan, dan program yang harus segera dilaksanakan adalah membuat kajian dan penetapan warisan geologi yang ada di kabupaten Musi Rawas Utara.
"Untuk membuat kajian mendalam hingga penetapan warisan geologi membutuhkan keahlian khusus dari ahli geologi untuk menganalisis hingga memvalidasi potensi geopark yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara," ungkapnya.
BACA JUGA:Jalankan Program PKM, Tim PKM Univ. Bina Insan Beri Pelatihan Pokdarwis Danau Rayo
BACA JUGA:Wisata Danau Aur Dipercantik Tingkatkan PAD Kabupaten Musi Rawas
Implementasi Proyek Perubahan Pengembangan Geowisata Melalui Strategi Percepatan Validasi Geosite Danau Rayo (Spageti Duo) menghasilkan dua produk utama yaitu Dokumen Perjanjian Kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan Badan Pengelola Usaha Universitas Sriwijaya untuk melaksanakan penelitian.
Pengembangan geowisata danau rayo melalui Program Studi Teknik Geologi Universitas Sriwijaya, yang telah melakukan analisis morfologis dan struktur dengan alat drone multispektral serta analisis laboratorium petrografi dengan pengambilan sayatan batuan sebanyak 18 sampel.
Hasil penelitian morfologi dan struktur jelasnya, sudah dipublikasikan pada symposium the 5th Regional Geoheritage Conference dengan kesimpulan bahwa danau rayo merupakan impact crater lake atau Danau yang dibentuk dari jatuhnya meteor jutaan ribu tahun yang lalu. Untuk analisis laboratorium petrografi sedang dalam proses analisis di Laboratorium.