KORANLINGGAUPOS.ID - Budidaya jamur tiram tentunya memanfaatkan limbah organik yang banyak melimpah, murah serta mudah didapat di sekitar kita.
Tentunya budidaya jamur tiram selain untuk konsumsi sendiri juga berpotensi untuk mengembangkan usaha.
Jamur tiram penjualannya standar di pasaran, karena jamur sebagai jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, cita rasa yang lezat, bergizi tinggi dan bisa digunakan sebagai makanan alternatif untuk pengobatan.
Budidaya jamur tiram tentunya relatif cepat untuk dipanen yang singkat 1,5 bulan sudah memetik hasil.
BACA JUGA:4 Cara Budidaya Belut dengan Cepat
perlu diketahui jamur tiram atau jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping pada batang kayu lapuk.
jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh mekar membentuk corong dangkal seperti kulit kerang tetapi ada yang menyebut sebagai jamur barat.
Jamur tiram populer dengan sebutan Oyster Mushroom dibelahan Amerika dan Eropa berasal dari negara Belanda.
Kemudian menyebar ke Australia, Amerika dan Asia tenggara termasuk indonesia.
BACA JUGA:Cara Budidaya Merpati Lokal untuk Pemula
Adapun ciri umum yang dapat kita temukan pada jamur tiram antara lain yaitu tubuh jamur berwarna putih hingga kecoklatan muda, memiliki tudung yang berbentuk setengah lingkaran menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah yang agak cengkung.
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak di jual di pasaran jamur ini mengandung banyak zat yang penting bagi tubuh diantaranya serat, beta glucon, vitamin B, mineral, kalium dan beberapa jenis karbohidrat.
La juga baik di konsumsi karena bebas lemak, rendah kalori dan bebas kolesterol.
Jamur yang usia simpannya sudah terlalu lama juga ditandai dengan adanya kerutan apabila jamur sudah lama kondisi sangat layu dan kering sebaiknya tidak di konsumsi.
BACA JUGA:Jalan Tol Trans Sumatera Ini Menyatukan Pulau, Bisakah Merajut Satu Kesatuan Lebih Erat?