Sugesti diri yang dinyatakan dalam kalimat “Aku sedang berpuasa” tersebut penting untuk membangun kesadaran secara optimal agar tidak terseret pada kondisi murka.
BACA JUGA:Jadwal Buka Puasa dan Imsak Ramadan Sabtu 15 Maret 2025 Kota Lubuk Linggau dan Sekitarnya
BACA JUGA:SABTU 15 MARET 2025 Jadwal Buka Puasa Ramadan dan Imsak Wilayah Musi Rawas dan Sekitarnya
Menyatakan kata-kata secara lisan dengan diiringi kesadaran saat berpuasa, alias dalam kondisi lapar, ternyata merupakan upaya yang luar biasa untuk menghadirkan kesehatan melalui pengaruh otak yang diberi afirmasi positif.
Komunikasi dua arah antara usus dan otak telah menjadi perhatian peneliti efek diet puasa terhadap suasana hati.
Telah ditunjukkan bahwa komunikasi silang antara usus dan otak dapat memengaruhi fungsi otak, menghubungkan pusat emosi dan kognitif otak dengan kontrol perifer serta fungsi usus (Hosseini dkk, 2024, Fasting diets: what are the impacts on eating behaviors, sleep, mood, and well-being?, Frontiers in Nutrition, 9;10:1256101).
Penelitian sains di atas mengungkapkan bahwa puasa dapat memberikan pengaruh baik terhadap kesehatan otak yang dikaitkan dengan usus.
BACA JUGA: Ketoprak Cirebon Lubuk Linggau, Pilihan Lezat untuk Santapan Saat Berbuka Puasa
BACA JUGA:Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jumat 14 Maret 2025 di Musi Rawas dan Sekitarnya
Apabila otak diberi rangsangan dengan kata-kata sugesti diri yang positif, usus yang lapar karena puasa juga akan mendukung hormon yang terkait emosi.
Masih dilansir dari NU Online, hal ini sangat relevan dengan mekanisme kerja hormon yang terlibat ketika situasi emosi muncul lalu ditahan oleh orang yang mengalaminya dengan melakukan sugesti diri.
Salah satu hormon yang banyak diteliti dalam kaitannya dengan emosi adalah epinefrin.
Menahan emosi ketika berpuasa Ramadhan membuat keadaan psikis seseorang menjadi lebih tenang dan secara otomatis akan menurunkan kadar epinefrin dalam tubuh.
Epinefrin merupakan suatu hormon yang sangat mempengaruhi kerja jantung, pembuluh darah, beserta liver atau hati.
Epinefrin berbahaya bagi tubuh orang yang emosional karena dapat merangsang peningkatan pembakaran glikogen, yaitu suatu bentuk gula cadangan energi yang disimpan di hati.
Epinefrin menyebabkan respons untuk melawan atau respon lari dan membakar banyak sumber energi tubuh untuk melakukannya. Bila hal ini terjadi pada orang yang sedang puasa, maka ia dapat mengalami kerugian energi alias defisit kalori.