Melalui Usaha Budidaya Madu dan Perkebunan, Ponpes Al Haadi Lubuklinggau Asah Skill Wirausaha Para Santri

Pimpinan Ponpes Al Haadi Ustadz Muhammad Rudi,M.Si meninjau langsung kebun Pepaya California yang ada di Ponpes Al-Foto - Gilang Andika-Linggau Pos

“Kita kemarin uji coba tanam pepaya california sekitar 100 batang, dan alhamdulilah setiap seminggu sekali kita bisa panen 50% dari 100 batang Pepaya. Tetapi bukan hanya tiga itu saja yang kami budidayakan di Ponpes Al Haadi ada juga durian dan alpukat,”papar Rudi.

Tetapi yang diprioritaskan saat ini adalah madu kelulut, pepaya dan markisa.

BACA JUGA:Lulusan Ponpes Misro Arafah Lubuklinggau Minimal Hafal Juz 30 Al Quran

Kalau untuk lahan di Ponpes Al Haadi ini sekitar 1 Hektar. Untuk perkebunan itu sekitar setengah hektar yang dipakai.

Rudi juga menambahkan jika kebun markisa itu sudah dibudidayakan sejak satu tahun yang lalu, jad sudah sering dipanen.

Untuk papaya california biasanya dipanen seminggu sekali dan dalam satu batang itu ada dua sampai tiga biji.

Untuk pepaya California juga kita ada dua bentuknya yaitu panjang dan juga bulat, dan kalau dalam sehari bisa panen 5 Kg dan biasanya 3 hari bisa 15 Kg bahkan lebih.

BACA JUGA:Ponpes Ulul Albab Lubuklinggau Buka Penerimaan Santri Baru 2024, Ada Program Beasiswa

“Bukan hanya bentuk saja yang beda untuk pepayanya, tetapi kalau untuk bentuk bulat itu lebih manis rasanya, sedangkan untuk yang panjang itu daging lebih tebal dan renyah tetapi tetap manis juga rasanya,”ungkapnya.

Dan untuk budidaya di Ponpes Al Haadi ini langsung dipantau oleh Ustadz Zainal yang mengelola pertanian dan dibantu oleh santri-santri senior.

Bukan hanya membantu, para santri juga ini sebagai media mereka untuk belajar bagaimana bertenak madu kelulut, dan usaha pertanian seperti markisa dan pepaya.

Yang biasanya diajarkan untuk santri kelas II ke atas, karena santri kelas II ke atas itu sudah mengerti tentang budidaya.

BACA JUGA:Ponpes Mafaza Lubuklinggau Sukses Gelar Pelepasan Santri Alumni ke XIX 2024

“Kalau untuk budidaya di Ponpes Al Haadi ini seperti madu kulut sudah 4 tahun, markisa 3 tahun dan pepaya baru satu tahun yang masih kita ujicoba,”ungkap Rudi.

Kalau untuk pemasaran madu kelulut itu biasanya kita pasarkan online kepada masyarakat umum, tetapi kalau ada orang yang sebelum beli mau merasakan rasa madunya kami persilahkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan