Abdul Rahman, Warga Musi Rawas yang Sudah Berjualan Pot Bunga Selama 15 Tahun

Reporter: GILANG ANDIKA |

Editor: RIENA FITRIANI MARIS |

Selasa , 07 Jan 2025 - 22:13

Berbagai jenis pot bunga di Rader Flower milik Abdul Rahman-FOTO : Gilang Andika-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Siapa sangka ide bisnis kreatif bisa datang disaat kita sedang merantau ke daerah orang lain.

Seperti yang dialami, Abdul Rahman warga Desa A Widodo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang saat ini sukses membuka usaha pot bunga.

Abdul Rahman sukses membuka usaha pot bunga dengan nama Rader Flower, yang menjual berbagai macam-macam pot bunga. Diakuinya, ilmu bisnis ia dapati secara otodidak saat ia merantau.

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 7 Januari 2025 Abdul Rahman mengatakan usaha jualan pot bunga sudah berjalan selama lima belas tahun.

“Untuk usaha pot bunga dimulai dari tahun 2010, dan masih bertahan sampai sekarang. Dimana untuk pot yang dijual memiliki bentuk dan motif yang berbeda-beda,” ungkap Abdul.

Mulai dari bentuk bulat, panjang, dan bentuk air pancuran dengan ukuran kecil, sedang dan besar semua ada di toko miliknya. Dari semua pot yang dijual tentunya memiliki motif yang berbeda-beda.

Jadi memang sudah dari pusat pembuatan pot bunga tempat ia mengambil barang, sudah memiliki bermacam-macam motif. Meskipun begitu, untuk pelanggan yang ingin request motif lain tetap bisa.

Hanya saja lanjutnya, akan memerlukan waktu yang lama, karena pot yang dijual berasal dari pulau Jawa, jadi dari pengerjaan sampai jadi dan pengiriman bisa memerlukan waktu yang panjang.

Untuk harga pot bunga, tergantung dengan bentuk dan motifnya, semakin besar bentuk dan sulitnya motif maka harga pot akan semakin mahal.

Ia menambahkan, harga pot bunga yang dijual dimulai dari harga Rp 50.000, Rp 300.000 dan bahkan ada pot bunga yang dijual jutaan rupiah.

abdul rahman, warga musi rawas yang sudah berjualan pot bunga selama 15 tahun                             musi rawas, koranlinggaupos.id – siapa sangka ide bisnis kreatif bisa datang disaat kita sedang merantau ke daerah orang lain.
seperti yang dialami, abdul rahman warga desa a widodo kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas (mura) yang saat ini sukses membuka usaha pot bunga.
abdul rahman sukses membuka usaha pot bunga dengan nama rader flower, yang menjual berbagai macam-macam pot bunga. diakuinya, ilmu bisnis ia dapati secara otodidak saat ia merantau. 
saat dibincangi koranlinggaupos.id, selasa 7 januari 2025 abdul rahman mengatakan usaha jualan pot bunga sudah berjalan selama lima belas tahun.
baca juga:depot bunga intan: tips pengolahan dan aplikasi pupuk alami untuk pertanian 
baca juga:depot bunga mekar sari lubuk linggau sedia aneka bunga, termasuk beringin
“untuk usaha pot bunga dimulai dari tahun 2010, dan masih bertahan sampai sekarang. dimana untuk pot yang dijual memiliki bentuk dan motif yang berbeda-beda,” ungkap abdul.
mulai dari bentuk bulat, panjang, dan bentuk air pancuran dengan ukuran kecil, sedang dan besar semua ada di toko miliknya. dari semua pot yang dijual tentunya memiliki motif yang berbeda-beda.
jadi memang sudah dari pusat pembuatan pot bunga tempat ia mengambil barang, sudah memiliki bermacam-macam motif. meskipun begitu, untuk pelanggan yang ingin request motif lain  tetap bisa.
hanya saja lanjutnya, akan memerlukan waktu yang lama, karena pot yang dijual berasal dari pulau jawa, jadi dari pengerjaan sampai jadi dan pengiriman bisa memerlukan waktu yang panjang.
baca juga:depot burung andre di lubuk linggau tawarkan beragam pakan hewan dengan produk unggulan
baca juga:depot bunga intan lubuk linggau, solusi bikin rumah makin cantik dan asri
untuk harga pot bunga, tergantung dengan bentuk dan motifnya, semakin besar bentuk dan sulitnya motif maka harga pot akan semakin mahal.
ia menambahkan, harga pot bunga yang dijual dimulai dari harga rp 50.000, rp 300.000 dan bahkan ada pot bunga yang dijual jutaan rupiah.
harga pot jutaan tersebut sangat jarang dibeli, kebanyakan masyarakat membeli pot yang berukuran kecil dan sedang. karena memang lebih mudah dibawa dan harga lebih terjangkau.
ia menambahkan, untuk pot yang dijual biasanya tidak setiap hari ada yang membeli, terkadang baru ada yang membeli selang waktu satu minggu dari pembeli sebelumnya.
baca juga:videonya viral, begini ekspresi oknum camat usai dicopot bupati dari jabatan
baca juga: trik yang dilakukan petani desa f trikoyo musi rawas tingkatkan produksi tanaman pepaya calina
meskipun tidak setiap hari, dalam satu kali menjual pot ia bisa menjual sekitar 5 sampai 10 pot ukuran kecil dan ukuran besar.
karena memang usaha pot bunga, tidak seperti usaha toko sembako yang tiap hari ada pembeli yang datang.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, RABU, 8 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan