Pembangunan Exit Tol Mataram Jaya Terkendala Anggaran Ini yang Dilakukan Pemkab OKI

Pembangunan exit tol Mataram Jaya, Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terkendala anggaran untuk pembebasan lahan -foto sumeks.co---
OKI, KORANLINGAUPOS.ID - Pembangun exit tol Mataram Jaya, Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terkendala anggaran untuk pembebasan lahan.
Pembebasan lahan yang merupakan perkebunan milik masyarakat membutuhkan dana cukup besar mencapai Rp 25 miliar.
Dilansir KORANLINGAUPOS.ID dari SUMEKS.CO, Sabtu 15 Februari 2025, pembangunan akses tol tersebut merupakan permohonan dari Bupati OKI melalui surat resmi Nomor 590/238/Dispertan/2019 kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKI minta bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk membebaskan lahan seluas 16 hektar untuk membangun exit tol Mataram Jaya.
Menanggapi permohonan Bupati OKI tersebut, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR menerbitkan surat nomor BM0302-Db/1.102 yang menetapkan perubahan lingkup konstruksi pada proyek jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
Berdasarkan surat tersebut PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ditugaskan untuk membangun Simpang Susun Mataram Jaya.
Pembangunan Simpang Susun ini direncanakan berapa di ruas jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung, tepatnya di KM 274+400.
Menindaklanjuti rencana tersebut, Pemkab OKI melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengadakan rapat konsultasi dan koordinasi.
Di Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumsel pada 5 Februari 2025 lalu.
Kepala Bappeda Kabupaten OKI melalui Kepala Bidang Perencanaan, Hendri Wardison mengatakan bahwa anggaran Rp 25 miliar untuk pembebasan lahan diharapkan dapat didukung oleh Pemerintah Provinsi Sumsel.
"Dana Rp 25 miliar kemungkinan besar tidak bersumber dari APBD OKI melainkan kami berharap bantuan dari Gubernur Sumsel," harapnya.
Selain membahas pembangunan exit tol mataram jaya, dalam sesi wawancara juga disinggung mengenai kondisi pintu tol Karang Agung di Jejawi yang telah selesai di bangun namun kini terbengkalai.