Sejarah Dibalik Benda Bersejarah di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau, Kereta Lokomotif Uap C3082
Lokomotif Uap C3082 Koleksi Museum Subkoss Lubuklinggau-Foto : Hikmah-Linggau Pos
BACA JUGA:Tahu Sumedang Camilan yang Laris Manis di Lubuklinggau
Serangan Belanda tersebut kemudian dimasukkan dalam agenda sidang dewan keamanan PBB, yang menghasilkan keputusan bagi kedua belah pihak untuk menghentikan konflik bersenjata.
Keputusan ini sekaligus mengakhiri agresi militer per 17 Agustus 1947. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 47 lokomotif C30 yang pernah ada di Indonesia, hanya tersisa 2 lokomotif yaitu C3065 dan C3082.
“Lokomotif C3065 (buatan pabrik Werkspoor) dipajang di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta. Sementara Lokomotif Uap C3082 (buatan pabrik Hanomag) menjadi koleksi Museum Perjuangan Subkoss Garuda Lubuklinggau,” jelasnya.
Pada tanggal 15 Januari 1988, setelah diresmikannya Museum Subkoss oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia yaitu Alamsyah Ratuprawiranegara, Lokomotif Uap C3082 dengan nomor inventaris 05.01 menjadi koleksi museum sebagai hadiah dari Perusahaan Biro Kereta Api ( PJKA) yang diberangkatkan di hadapan ratusan orang.(*)