10 Kondisi Dilakukan Episiotomi Saat Proses Persalinan Normal
Ilustrasi melahirkan -Foto : Tangkap layar ALODOKTER.COM -
6. Bayi dalam kondisi kekurangan oksigen
8. Posisi bayi sungsang (kaki bayi keluar lebih dahulu)
9. Pundak bayi yang tersangkut pada tulang panggul Ibu
10. Peringatan dan Larangan Episiotomi
BACA JUGA:Wow 5 Minuman ini Ampuh Bersih Paru-Paru yang Mudah Dibuat Sendiri di Rumah
Episiotomi bukan prosedur yang rutin dilakukan dalam persalinan lewat vagina. Prosedur ini hanya boleh dilakukan jika ada kondisi yang membutuhkannya. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang tidak bisa mendapatkan episiotomi.
Dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk tidak melakukan episiotomi jika:
Pasien mengalami radang usus (IBD)
Pasien memiliki kelainan bentuk perineum yang parah
Dokter akan memerlukan alat khusus, seperti vakum, untuk mengeluarkan bayi
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika Anda bersedia melakukan prosedur episiotomi adalah:
Beri tahu dokter jika Anda sensitif atau alergi terhadap obat apa pun, iodin, lateks, perban, maupun anestesi (bius).
BACA JUGA:9 Manfaat Semangka untuk Kesehatan, Ampuh Turunkan Tekanan Darah Hingga Mencegah Kanker
Informasikan kepada dokter mengenai segala obat (resep atau bebas), vitamin, herbal, atau suplemen yang sedang Anda gunakan.
Beri tahu dokter jika pernah mengalami perdarahan atau sedang menggunakan obat antikoagulan, seperti rivaroxaban, apixaban, dan fondaparinux; aspirin; atau obat-obat lain yang memengaruhi penggumpalan darah. Anda mungkin akan diminta untuk menghentikan penggunaan obat ini sebelum persalinan.